TIMES MALANG, MALANG – Suasana haru dan syukur menyelimuti acara Tasyakuran Kelulusan Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM) Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (16/5/2025). Sebanyak 102 santri lulusan tahun ajaran 2024-2025 resmi dilepas oleh pihak pesantren dalam sebuah acara sederhana namun penuh makna.
Bertempat di aula Madinah lantai 3, kegiatan ini menjadi penanda berakhirnya masa pendidikan para santri di PEM. Namun, seperti yang ditekankan oleh Wakil Direktur PEM, Nugroho Yusuf Supandi, kelulusan ini bukan akhir, melainkan awal perjalanan untuk membawa ilmu dan keterampilan ke dunia nyata.
“Esensi tasyakuran bukan terletak pada kemewahan wisuda, tapi pada pertanyaan besar: what's next?. Karena itu, santri tidak memakai busana mahal atau riasan berlebihan. Mereka mengenakan seragam rapi dengan kain surban sebagai simbol pesan spiritual,” ungkap Nugroho.
Dalam momen sakral tersebut, kain surban disematkan secara simbolis oleh pihak pesantren sebagai pengingat bahwa ibadah dan nilai spiritual adalah fondasi utama dalam setiap jalan hidup santri.
“Jagalah ibadah kemanapun Anda melangkah. Sebab kesuksesan sejati bukan semata di dunia, tapi di akhirat. Dan kesuksesan dunia pun takkan tercapai tanpa izin-Nya,” tegas Nugroho.
Para lulusan PEM terbagi dalam tiga orientasi besar: melanjutkan studi ke PTN/PTS ternama, bekerja di perusahaan bonafide, atau langsung merintis wirausaha mandiri berbasis nilai-nilai entrepreneurship syar'i ala Rasulullah.
Untuk mendukung hal ini, PEM telah menjalankan program kewirausahaan terpadu yang dibimbing langsung oleh Prof. Wahyudi Siswanto, M.Pd dan tim.
Santri dibekali dengan beragam keterampilan praktis seperti fotografi, desain grafis, bisnis online, hingga manajemen jasa yang dapat langsung diterapkan setelah lulus.
“Program entrepreneurship kami rancang sistematis. Tujuannya agar santri bisa eksis pasca lulus, menjadi saudagar-saudagar muslim yang mendongkrak perekonomian umat,” ujar Nugroho.
Alumni PEM sebelumnya telah membuktikan kapasitasnya dengan kuliah sambil kerja, membuka usaha sendiri, hingga menjadi pelaku UMKM berbasis syariah. Ini sejalan dengan visi pesantren untuk melahirkan generasi muda Islam yang tangguh secara spiritual, intelektual, dan ekonomis.(*)
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Imadudin Muhammad |