TIMES MALANG, MALANG – Acara Road to Marpesta Margondang 1.0, yang diselenggarakan oleh komunitas Hita Hita Fest dan Marpesta, sukses menciptakan suasana meriah di Kayutangan Malang Cafe NOQDIS, Jumat malam (11/10/2024). Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan event Marpesta yang akan datang dan mempererat komunitas Batak di Malang.

Menurut Nethaneel Yobel Marpaung, ketua pelaksana Marpesta Margondang, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Marpesta serta memperkuat solidaritas komunitas Batak di Malang, seperti yang sudah terbangun di kota-kota lainnya.

 "Kami sangat antusias memperkenalkan Marpesta kepada masyarakat Malang. Informasi lebih lanjut terkait acara utama akan kami sampaikan melalui media sosial, termasuk Instagram dan TikTok," jelasnya.

Peserta dalam acara Road to Marpesta Margondang ikut berjoget sambil menortor dengan alunan lagu Batak. (Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia)

Nethaneel juga berharap acara ini bisa menjadi langkah awal untuk membentuk yayasan bagi komunitas Batak di Malang.

"Kami juga berencana melibatkan forum-forum daerah dan ikatan alumni Batak untuk mendukung kesuksesan acara mendatang," tambahnya.

Gabriel Marvilio Silaen, Public Relation Marpesta Margondang, menambahkan bahwa Marpesta nanti akan mengundang bintang tamu dari Sumatera Utara untuk menambah semarak acara. "Kami berharap kehadiran mereka dapat menarik lebih banyak peserta dan meramaikan acara Marpesta di Malang," ungkapnya.

Acara ini diselenggarakan oleh dua komunitas baru, Hita Hita Fest dan Marpesta, yang terbentuk pada tahun 2024. Dengan total 50 panitia, mereka berhasil menyelenggarakan malam budaya Batak yang penuh semangat, menampilkan 20 lagu Batak, termasuk lagu populer "Jamila" yang sukses mencuri perhatian penonton. Banyak peserta turut menari tortor, semakin menambah suasana meriah.

Antusiasme dari komunitas Batak di Malang luar biasa tinggi, dengan ratusan orang hadir memeriahkan acara. Beberapa peserta bahkan menyumbangkan suara mereka, menyanyikan lagu-lagu Batak secara solo ataupun duet bersama keluarga, menambah kehangatan dan kebersamaan di malam itu.

Selain hiburan, acara ini juga menyediakan merchandise berupa kaos berwarna putih dan hitam seharga Rp 120.000, yang dijual dalam jumlah terbatas. Penjualan merchandise ini diharapkan dapat mendukung kegiatan komunitas dan memperkenalkan identitas Batak kepada masyarakat Malang.

Menyanyikan lagu Batak, bapak bersama anak perempuan nya dalam Acara Road to Marpesta Margondang. (Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia)

Untuk acara utama Marpesta mendatang, harga tiket awal ditetapkan sebesar Rp 60.000, dengan kuota terbatas. Para penggemar disarankan segera membeli tiket untuk menghindari kehabisan.

Dengan semangat kebersamaan, Road to Marpesta Margondang 1.0 diharapkan menjadi fondasi kuat menuju acara Marpesta yang lebih besar dan megah. Komunitas ini berkomitmen untuk terus melestarikan budaya Batak, menjadikannya bagian dari keragaman budaya Indonesia, serta menginspirasi generasi muda.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk merayakan dan melestarikan budaya Batak di tengah masyarakat yang semakin beragam. Dengan semangat yang tinggi, Marpesta Margondang siap melangkah ke depan, terus berkarya, dan menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang. (*)