TIMES MALANG, MALANG – Kota Malang dengan segala keunikannya, tampaknya berhasil disihir oleh mahasiswa Antropologi Universitas Brawijaya (UB) dalam Pameran Antropologi Kesana Kemari. Berawal sebagai tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif, mahasiswa Antropologi UB melakukan riset selama satu semester demi mewujudkan pameran yang edukatif.
Bertemakan Kesana Kemari, mahasiswa UB ingin mengangkat realita mobilitas yang ada di Kota Malang. Titik kota Malang yang menjadi tujuan riset mereka antara lain yaitu, Ijen, Kayutangan, Blimbing, dan beberapa titik lainnya. Kawasan tersebut terbilang cukup familiar bagi masyarakat kota Malang yang rupanya masih belum menyadari adanya aktivitas mobilisasi di kawasan tersebut.
Kesana kemari tidak hanya sekadar memberikan informasi mobilitas secara umum, seperti orang berjalan, mobil, dan angkutan umum. Pameran ini juga menghadirkan informasi yang edukatif dari booth-booth karya mahasiswa. Terdapat enam booth unik dan edukatif di pameran Kesana Kemari. Booth-booth tersebut yaitu tahu bulat, becak motor (bentor), starling, musisi kayutangan, bakso pikul, dan bus macito. Kurator-kurator karya tersebut juga memberikan penjelasan tentang fenomena mobilitas dari karya hasil penelitiannya.
“Intinya sih, semua ini sebenarnya perekonomian. Kita coba melihat fenomena tersebut dan eksistensinya. Contohnya bentor, orang lihat mikirnya itu kendaraan jadul, ga ada yang makai. Ternyata dibalik itu, masih ada yang butuh, entah itu langganannya, orang-orang pasar,” jelas Miftah mahasiswa Antropologi UB angkatan 2021 (4/3/2024).
Bagi orang-orang yang ingin menyusuri keunikan kota Malang lewat pameran Kesana Kemari, dapat mengunjungi Gedung Pameran FIB A Universitas Brawijaya. Pameran Kesana Kemari berlangsung tangal 4-8 Maret 2024 sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir karena takut melewatkan momen tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mahasiswa Antropologi UB Angkat Mobilitas Warga Lewat Pameran Kesana Kemari
Pewarta | : Dinda Amorita Thafifa Zahro (MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |