TIMES MALANG, MALANG – Di akhir pekan lalu, pasar sebenarnya penuh sentimen positif dari dalam dan luar negeri.  Akan tetapi, alih-alih bergerak naik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 2 hari pergerakan terakhir terlihat malah bergerak mendatar. 

Meski pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu berhasil mencetak rekor baru dan level tertinggi, tapi IHSG terlihat ragu untuk bisa menembus level psikologis 7.500 akibat aksi profit taking, terutama yang terlihat pada saham-saham big caps “gorengan”. 

"Jadi pertanyaan utama untuk di awal minggu ini atau hari ini adalah: Apakah IHSG bisa menembus level psikologis 7.500? Ataukah IHSG pullback untuk menguji kisaran suport di level 7.200-7.350?" kata Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Trading Saham, Senin (19/8/2024).

Pagi ini, regional Asia terlihat bergerak bervariasi dengan indeks Nikkei running dengan penurunan sekitar 0,41 persen dan Indeks Hang Seng running dengan kenaikan sebesar 1,05 persen.  Bursa Regional mengawali minggu dengan posisi wait and see, menunggu berita-berita dan data ekonomi terbaru.

Pada pekan kemarin, di tengah penurunan yang terjadi pada saham-saham big caps “gorengan”, saham-saham komoditas sebenarnya terlihat mulai rebound, dan bahkan mulai menunjukkan trend naik yang baru. 

Kisaran utama IHSG diperkirakan berada di antara suport 7.405 dan resisten 7.460.  Hanya penutupan di bawah suport 7.405 yang akan mengakhiri tren naik jangka pendek yang sedang berlangsung pada IHSG. (*)