TIMES MALANG, MALANG – SDN Gadang 4 Kota Malang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggelar Kirab Gunungan Festival Seni dan Budaya dalam perspektif Islam, Kamis (12/9/2024).

Acara ini berlangsung meriah, diikuti oleh seluruh siswa-siswi serta guru yang kompak mengenakan busana muslim dengan atasan serba putih. Dan beberapa murid menjadi maskot dengan memakai kostum yang menarik dan unik. Tidak hanya murid dan guru yang terlibat, para wali murid juga turut hadir mendampingi anak-anak mereka dalam pawai keliling tersebut, menjadikan peringatan Maulid Nabi terasa semakin hangat dan penuh kebersamaan.

Selama kirab, para murid memegang stik yang dihias dengan kertas warna-warni, sementara sebagian lainnya memainkan alat musik tradisional seperti terbangan dan kentongan. Kreativitas tak hanya terlihat pada alat-alat musik, tetapi juga pada kostum dan aksesori yang dikenakan siswa, yang sebagian besar terbuat dari bahan bekas yang didaur ulang menjadi hiasan unik dan menarik.

SDN Gadang 4 Malang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan membuan gunungan bertumpuk dari snack jajanan kesukaan anak anak. (foto: M Tsabit Taqy Izdihari/TIMES Indonesia)

Sebanyak 330 siswa dari kelas 1 hingga 6 berpartisipasi dalam kirab ini, yang dimulai dari SDN Gadang 4, melewati Gang 11, Jalan Raya Gadang, Gang 21C, dan kembali ke sekolah.

SDN 4 Gadang memiliki ciri khas dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan berbagai ide ide yang diusulkan oleh guru dan tendik maka terciptalah Kirab Gunungan yang dibalut dengan tema daur ulang yang sangat menarik.

“Kami melihat setiap tahun kok memperingati Maulid Nabi itu monoton hanya begitu begitu saja. Nah kami ingin berbeda dari yang lain, akhirnya dengan inspirasi dari guru guru terbentuklah acar seperti ini (Kirab Gunungan),” ucap Lilis Setyowati, kepala  SDN Gadang 4.

Kirab gunungan ini tidak seperti gunungan pada festival yang lain, dalam konteks ini gunungan tersebut terbuat dari tumpukan snack yang disukai oleh anak anak. Dan untuk antisipasi agar tidak berebutan maka gunungan tersebut tidak diperebutkan melainkan dibagikan secara merata..

Kemeriahan dan kesuksesan acara ini tidak luput dari kerja keras semua aspek sekolah. Tak hanya itu masyarakat pun juga membantu dengan  secara sukarelawan membantu mengamankan para siswa yang melewati jalan dengan membentuk kelompok Tim SAR.

Tema daur ulang menjadi salah satu fokus utama dalam acara Kirab Gunungan. Tema ini dipilih karena sekolah berupaya untuk meraih predikat sekolah adiwiyata tingkat provinsi, sebuah penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup bagi sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan.

Potret murid murid SDN Gadang 4 yang memikuti Kirab Gunungan untun memperingati Maulid Nabi Muhammad. (foto: M Tsabit Taqy Izdihari/TIMES Indonesia)

“Karena kita ini akan menuju sekolah adiwiyata tingkat provinsi, supaya antara kegiatan ini (Kirab Gunungan) nyambung dengan adiwiyata,” ucapnya.

Partisipasi SDN 4 Gadang dalam kegiatan ini sejalan dengan misi mereka untuk mendidik siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan melalui praktik daur ulang yang kreatif dan berkelanjutan.

Harapan besar ke depannya adalah agar para siswa dapat meneladani karakter Nabi Muhammad, terutama dalam hal disiplin, kejujuran, dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, sekolah berharap siswa tidak hanya unggul dalam akhlak, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam memanfaatkan sampah menjadi karya kreatif yang bernilai.

“Pertama anak anak meneladani Nabi Muhammad, kami menuntut karakter anak anak bisa disiplin dan jujur, lalu anak anak bisa terbiasa memanfaatkan sampah menjadi seperti ini (karya tangan),” ucapnya. (*)