TIMES MALANG, MATARAM – Organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW) akan menggelar dua agenda besar sekaligus, yakni Hari Jadi (HADI) ke-72 dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) 2025 yang akan berlangsung serentak di Kota Mataram pada 1-3 Mei 2025.

Ketua Umum PBNW, DR. TGKH. Muhammad Zainuddin Atasni, menyampaikan bahwa penggabungan dua agenda besar ini merupakan bentuk efisiensi dan penguatan soliditas organisasi.

“Insya Allah Perayaan HADI ke-72 organisasi NW dan Mukernas PBNW untuk tahun ini kita adakan serentak di satu tempat. Kita putuskan dua agenda besar NW tersebut dilaksanakan di Kota Mataram pada 1-3 Mei 2025 mendatang,” ungkap DR. TGKH. Muhammad Zainuddin Atasni, dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perayaan HADI NW sebenarnya direncanakan pada awal Maret 2025. Namun, karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan, pelaksanaannya diundur.

“Panitia sudah kita perintahkan untuk gerak cepat (gercap) mempersiapkan baik HADI NW maupun Mukernas PBNW. Insya Allah berkat kerja sama dan keikhlasan kita, acara tersebut akan sukses dan berkah,” tambahnya.

Ketua Panitia HADI ke-72 NW, Syamsu Rizal, menyatakan kesiapan panitia untuk bekerja maraton demi suksesnya perayaan akbar ini.

“Sebenarnya sejak dibentuk panitia pada Februari lalu, kita sudah mulai bekerja dan sudah melaksanakan kegiatan pra-HADI seperti seminar internasional, pembacaan Hizib serentak di seluruh pelosok Nusantara, dan kegiatan sosial lainnya,” kata Syamsu Rizal.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengadakan rapat teknis bersama panitia Mukernas PBNW karena kedua acara dilaksanakan secara bersamaan.

“Insya Allah, asal kita bersatu dan kompak, kedua agenda besar NW ini akan sukses dan berjalan lancar,” ucapnya.

Profil Singkat Nahdlatul Wathan 

Nahdlatul Wathan (NW) merupakan organisasi massa Islam yang didirikan oleh Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pada 1 Maret 1953 di Dusun Bermi, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Tujuan utama pendirian NW adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Islam berkualitas dan dakwah yang relevan dengan kondisi sosial-budaya lokal.

Organisasi ini tumbuh dari embrio madrasah NWDI (untuk laki-laki) dan NBDI (untuk perempuan) yang telah lebih dulu didirikan oleh Maulana Syaikh.

NW kini dikenal sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan jaringan pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi yang tersebar di 36 provinsi.

Kontribusi besar NW tampak dalam pembangunan masyarakat, khususnya di NTB. Ribuan lembaga pendidikan yang didirikan di bawah naungannya telah mencetak generasi-generasi berilmu dan berakhlak mulia. (*)