TIMES MALANG, MALANG – Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang hasil renovasi sebesar Rp357 miliar sudah resmi diserahkan kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum kepada Pemkab Malang hari ini, Sabtu (8/3/2025).
Selanjutnya, akan dilakukan peresmian yang rencananya bakal langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, serentak dengan 20 stadion lain di Indonesia yang juga telah direnovasi.
Kabarnya, pihak manajemen Arema FC menginginkan tetap bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan untuk homebase tim atau pun pertandingan resmi yang bakal dilakoni.
Namun, soal pemanfaatan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, masih harus menunggu beberapa hal penting, termasuk kepastian keamanan stadion untuk dikelola maupun dikerjasamakan penggunaannya.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S. mengungkapkan, masih setelah dilakukan risk assesment untuk memastikan stadion Kanjuruhan benar-benar aman dan layak fungsi.
"Setelah ada kerja sama antara Pemkab Malang dengan mananjemen Arema, kemudian kami lakukan risk asessment lagi, dari tim Mabes Polri. Dari Polres Malang nanti mendampingi," kata AKBP Danang, usai serah terima Stadion Kanjuruhan kepada Pemkab Malang, Sabtu (8/3/2025).
Disinggung alasan risk assesmen masih harus dilakukan, menurut Kapolres Malang dikarenakan masih ada catatan-catatan.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
"Hasil lengkapnya seperti apa nanti. Bisa digunakan baru setelah semua dinyatakan siap. Sarana prasarana yang ada, kelengkapan semua itu kan kemarin belum (siap)," terang Kapolres.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, M. Hidayat mengatakan, sementara ini pihaknya belum bisa memutuskan apakah Stadion Kanjuruhan bakal segera bisa ditempati untuk homebase tim Arema.
Saat ini, menurutnya masih didapati beberapa fasilitas perlengkapan yang belum dipenuhi. Seperti halnya perlengkapan mebeler, terutama di beberapa ruang perkantoran dan VIP.
"Ya, nanti untuk mebeler bertahap, pelan-pelan. Sementara, mebeler lama masih bisa dimanfaatkan," terang Hidayat.
Terkait pemenuhan perlengkapan, termasuk untuk perawatan dan pemeliharaan fasilitas stadion, pihaknya mengaku masih akan mengusulkan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2025 mendatang.
Disinggung soal penggunaan stadion, Hidayat menyatakan, memang lebih baik jika Stadion Kanjuruhan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga.
Meski belakangan masih muncul suara dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, yang meminta stadion Kanjuruhan tidak dulu digunakan oleh tim Arema, sebelum masalah restitusi sesuai tuntutan keluarga korban benar-benar sudah dipenuhi.
"Ya, sebaiknya memang bisa digunakan, terutama oleh Arema. Tetapi, siapapun bisa memanfaatkan memanfaatkan. Kalau urusan itu (tuntutan keluarga korban) kita tidak tahu ya. Tetapi, kalau tidak digunakan, masak untuk pajangan saja stadion ini," ungkap Hidayat.
Namun demikian, ketika nanti resmi digunakan manajemen Arema FC, pihaknya akan memastikan agar semua aturan ketentuan harus disepakati terlebih dahulu dan mau diikuti.
"Sudah ada pembicaraan dengan manajemen Arema, soal MoU-nya bagaimana kami belum tahu. Yang jelas, semua aturan harus diikuti. Masalah yang ada sebelumnya juga harus diselesaikan dulu, supaya tidak ada masalah di kemudian hari," demikian Hidayat. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Faizal R Arief |