TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak pengerjaan proyek drainase di sejumlah titik, salah satunya kawasan Soekarno-Hatta (Suhat). Pengerjaan yang bersamaan dengan musim hujan ini menyebabkan genangan sementara di beberapa lokasi.
“Saya mohon maaf karena pelaksanaan proyek bersamaan dengan hujan, sehingga ada warga yang terdampak. Tapi setelah ini tuntas, kami yakin banjir di Kota Malang bisa teratasi,” ujar Wahyu, Sabtu (15/11/2025).
Wahyu menjelaskan bahwa Pemkot Malang saat ini sedang menjalankan masterplan drainase Kota Malang sebagai strategi utama penanganan banjir. Tahapan pengerjaan berlangsung bertahap dan ditargetkan rampung pada 2028.
Menurutnya, penyebab genangan di Kota Malang bukan hanya kapasitas drainase, tetapi juga curah hujan tinggi dan limpasan air dari wilayah Kota Batu. Namun seluruh aspek tersebut telah diperhitungkan dalam masterplan.
“Kami sudah menghitung volume drainase berdasarkan rata-rata intensitas hujan. Kalau ada hujan ekstrem, sistem sudah kami antisipasi. Biasanya genangan cepat surut,” jelasnya.
Sejumlah titik masuk dalam pekerjaan prioritas, seperti kawasan Suhat, pemanfaatan bozem untuk tampungan air, serta rencana pengerjaan di Jalan Bondowoso, dan Letjen Sutoyo yang menjadi bagian dari blueprint drainase 2028.
“Ini tidak bisa selesai secara instan. Tahapannya sedang kami jalankan sampai 2028,” tegasnya.
Ia mengaku, semenjak dirinya menjadi Wali Kota Malang hingga 2029 mendatang, blueprint drainase untuk mengatasi banjir ini menjadi fokus utamanya.
“Tidak bisa kita bim salabim langsung selesai. Tahapan menuju kesana sudah kita lakukan,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |