TIMES MALANG, MALANG – MilkLife Soccer Challenge (MLSC) 2025 seri pertama di Kota Malang berlangsung sejak 11 November hingga 16 November 2025 di Stadion Gajayana, Malang. 

Ajang bergengsi turnamen sepak bola putri yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini berhasil menjaring antusiasme peserta serta pendukung tim.

Sebanyak 1.918 siswi dari 120 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terbagi menjadi 64 tim untuk kategori Usia 10 (KU 10) dan 111 tim untuk kategori Usia 12 (KU 12) di Malang dan sekitarnya ikut berpartisipasi dalam turnamen ini.

Selain pertandingan 7 vs 7, ajang Skill Challenge menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta. Meliputi lima uji ketangkasan mulai dari 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target. 

Tak hanya itu, kemeriahan ajang ini semakin lengkap dengan Festival SenengSoccer untuk KU 8. Yang bertujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola. Festival ini diikuti oleh 146 siswi dari 23 SD dan MI.

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, mengungkapkan bahwa antusiasme di Malang melampaui ekspektasi penyelenggara, dengan jumlah sekolah yang terlibat jauh lebih banyak dibandingkan kota-kota sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 60 sekolah di edisi pertama.

“Malang merupakan kota dengan kultur sepak bola yang sangat kuat, terlebih dengan adanya klub sepak bola elite dan sejarah panjang dalam olahraga ini. Kami yakin turnamen ini akan menjadi peluang besar untuk mencetak bibit-bibit pesepakbola putri dari Malang,” ujar Teddy.

Malang dipilih sebagai kota kesembilan dari sepuluh kota yang menjadi tuan rumah MLSC pada periode ini. Kota yang memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Jawa Timur ini memang dikenal dengan kecintaan masyarakatnya terhadap sepak bola.

“Kami sangat senang dengan respons luar biasa dari sekolah-sekolah di Malang. Dengan lebih dari 120 sekolah yang terlibat, kami percaya turnamen ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola putri di sini,” kata Heri Kiswanto sebagai Talent Scout.

Heri menambahkan bahwa meskipun sebagian besar peserta masih pemula dan baru pertama kali menyentuh bola, antusiasme mereka sangat mengesankan.

“Di beberapa kota lain, anak-anak yang ikut biasanya sudah lebih berpengalaman, tetapi di Malang banyak anak yang baru pertama kali bermain sepak bola. Ini memberi kami kesempatan untuk melihat perkembangan mereka, terutama dalam kegiatan Skill Challenge yang memberikan gambaran kemampuan individu,” jelas Heri.

MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk menggali potensi pesepakbola putri di usia dini. Dengan turnamen diharapkan semakin luas jangkauannya dan menjadi platform penting untuk menemukan talenta-talenta muda yang berpotensi mewakili Indonesia di kancah sepak bola internasional.

Salah satu peserta Skill Challenge Shoot on Target, Nur Shahira (10) mengaku senang dengan adanya turnamen sepakbola usia dini ini. Siswi SDN Kota Lama 1 ini tidak ragu untuk menepis bola lawan yang ditembakkan ke gawangnya. 

“Saya suka main bola meski ini permainan laki-laki, terlebih di sekolah juga ada ekstrakurikulernya”, ucap Shahira kepada wartawan sesaat setelah pertandingan. 

Shahira juga menambahkan ia rela berlatih keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

“Saya dan 21 teman lainnya setiap hari latihan khusus untuk persiapan turnamen ini,” tutup siswi yang mengidolakan pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner. (*)