TIMES MALANG, MALANG – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sanjaya memastikan evaluasi menyeluruh terus dilakukan terkait kasus dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini seperti yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Khalifah, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
BGN bergerak cepat dengan menutup sementara operasional dapur SPPG, setelah dinyatakan ada 35 siswa dan guru di MTs tersebut dilarikan ke rumah sakit, karena dugaan keracunan usai menyantap menu MBG.
“Evaluasi dilakukan day by day. Begitu ada kejadian, kami langsung menutup sementara operasional untuk memastikan keamanan,” ujar Sony, Minggu (26/10/2025).
Sony mengungkapkan, tim keamanan pangan (security food) segera diterjunkan untuk memeriksa kemungkinan adanya kandungan bakteri atau zat berbahaya dalam bahan maupun proses pengolahan makanan. Selain itu, BGN juga memperketat prosedur sterilisasi peralatan makan di seluruh dapur program MBG.
“Food tray yang sudah dicuci harus disterilisasi. Biasanya digunakan oven pemanas agar benar-benar higienis,” ungkapnya.
Sebagai langkah peningkatan kualitas, BGN juga bekerja sama dengan International Chef Association yang akan menurunkan 5.000 chef ke SPPG yang baru beroperasi kurang dari dua bulan. Para chef tersebut akan melakukan pendampingan intensif selama satu minggu.
“Fungsinya untuk memastikan standar pengolahan makanan berjalan dengan baik. Kami terus meningkatkan kualitas dan pengawasan di seluruh SPPG,” tegasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya BGN memastikan program MBG berjalan aman, higienis, dan berkelanjutan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan gizi pemerintah.
“Kami tingkatkan terus pengawasan,” ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BGN Evaluasi Kasus Keracunan MBG, Terjunkan 5.000 Chef Profesional Dampingi SPPG
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Deasy Mayasari |