https://malang.times.co.id/
Berita

Gubernur Ahmad Luthfi Minta Evakuasi Longsor Pandanarum Dipercepat

Senin, 17 November 2025 - 18:49
Evakuasi Longsor Pandanarum Dipercepat, Gubernur Ahmad Luthfi Ingatkan Ancaman Bencana Susulan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat mengunjungi warga di lokasi pengungsian menyusul bencana longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. (foto: Pemprov Jateng)

TIMES MALANG, BANJARNEGARA – Gubernur Ahmad Luthfi memerintahkan proses penanganan korban bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terus dikebut.

“Dari informasi awal, sekitar 800 warga terdampak. Sekitar 26 orang diduga masih berada di hutan karena kejadiannya mendadak. Ada juga yang dimungkinkan tertimbun,” kata Luthfi, Senin (17/11/2025) saat mengunjungi warga terdampak longsor.

Ia memastikan pencarian diperkuat bersama Pangdam, Basarnas, dan BNPB. “Hari ini pencarian dilakukan by name by address. Kami membentuk klaster pengungsi, logistik, sarpras, dan kesehatan agar mobilisasi lebih cepat serta terarah,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tebing tinggi di kawasan hutan pinus wilayah tersebut ambrol setelah hujan deras mengguyur selama hampir tiga jam pada Minggu, 16 November 2025. Longsoran dengan lebar sekitar 100 x 100 meter itu meluncur ke permukiman warga di RT 1 hingga RT 4 RW 03. Material tanah, batu, dan kayu menghantam sejumlah rumah hingga rusak berat.

Gubernur-Jawa-Tengah-Ahmad-Luthfi-b.jpgPemprov Jateng terus membolilisasi bantuan untuk warga terdampak bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. (foto: Pemprov Jateng)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat sebanyak 823 warga telah mengungsi ke halaman Kantor Kecamatan Pandanarum hingga Senin (17/11) pukul 08.37 WIB.

Dua orang dilaporkan meninggal dunia. Satu korban wafat saat menjalani perawatan di RSUD Banjarnegara, sementara satu lainnya ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian pada pukul 07.48. Sementara itu, puluhan warga dilaporkan masih terjebak dan diduga berada di kawasan hutan, berdasarkan laporan keluarga dan warga setempat. Tim SAR masih melakukan pencarian di sejumlah titik.

Upaya penanganan dilakukan secara terpadu oleh BPBD Jawa Tengah dan Kabupaten Banjarnegara, dibantu relawan, TNI-Polri, serta Forkopimcam. Mereka mendirikan tenda pengungsian, posko lapangan, dapur umum, dan layanan kesehatan darurat. Distribusi kebutuhan mendesak juga dilakukan, mencakup logistik permakanan, selimut, matras, perlengkapan kebersihan, kebutuhan anak, air mineral, hingga perangkat ATK untuk mendukung operasional posko.

Sementara itu, kondisi tebing yang masih labil membuat wilayah setempat siaga terhadap potensi longsor susulan. Petugas terus melakukan assessment lanjutan untuk memastikan keamanan kawasan terdampak.

Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Rp700 Juta

Ahmad Luthfi menyatakan, Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan awal senilai lebih dari Rp 700 juta untuk Banjarnegara. Sebelumnya, bantuan hampir Rp 400 juta telah dikirimkan untuk penanganan bencana di Cilacap.

Ahmad Luthfi juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena Jawa Tengah merupakan daerah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi.

“Jawa Tengah ini ibarat minimarket bencana. Ada beberapa wilayah yang perlu diantisipasi seperti Batang, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, Brebes–Bumiayu, Magelang, hingga Temanggung. Potensi gerakan tanah tinggi, sehingga pencegahan dini sangat penting,” ujarnya. Pemprov berencana menggelar rapat terbatas untuk memperkuat mitigasi jangka menengah dan panjang.

Bantuan Mengalir dari OPD dan BUMD

Total bantuan yang tercatat masuk dari OPD dan BUMD Jawa Tengah mencapai Rp 385,48 juta. Bantuan tersebut terdiri dari logistik Dinas Sosial senilai Rp 239,35 juta yang bersumber dari APBN, dua ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan senilai Rp 27 juta, serta obat-obatan dari Dinas Kesehatan senilai Rp 11,91 juta.

BUMD Jateng Peduli Bencana juga turut memberikan dukungan, meliputi logistik dari BPR BKK Mandiraja senilai Rp 15,5 juta, tiga ton beras dari Bank Jateng senilai Rp 45 juta, serta logistik tambahan dari BPBD Jawa Tengah senilai Rp 46,72 juta.

Selain itu, Pemprov Jawa Tengah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 450 juta untuk membantu perbaikan rumah warga yang tertimbun atau rusak parah akibat longsor. (*)

Pewarta : Bambang H Irwanto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.