https://malang.times.co.id/
Berita

Pamflet Kuning Menyala, Kader Protes Dukungan Tak Tegak Aturan Partai

Rabu, 10 Desember 2025 - 17:13
Pamflet Kuning Menyala, Kader Protes Dukungan Tak Tegak Aturan Partai Pamflet ekspresi protes kader Golkar kota Malang jelang Musda.

TIMES MALANG, MALANG – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Malang, pamflet berwarna kuning bertuliskan “Seruan Mengetuk Hati Nurani Kader Partai Golkar Kota Malang-Jelang Musda” mulai tersebar. Pasalnya, pamflet tersebut merupakan bentuk protes kader terhadap dukungan kepada salah satu bakal calon, Djoko Prihatin.

Dari penelusuran TIMES Indonesia, pamflet itu beredar sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan kader di tingkat Pengurus Kelurahan (PL) dan Pengurus Kecamatan (PK). Sejumlah kelompok kader bahkan disebut tengah merancang gerakan bertajuk “Selamatkan Partai Golkar Kota Malang” sebagai respons atas situasi jelang Musda.

Sadili, Ketua Pengurus Kelurahan (PL) Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, menyatakan bahwa pamflet kegelisahan itu muncul dari kader Golkar di arus bawah.

“Saya merasa sebagai PL ditinggalkan oleh PK, khususnya di Kecamatan Sukun. Dukungan terhadap Djoko Prihatin membuat kami sebagai PL merasa tidak dianggap,” ujar Sadili kepada TIMES Indonesia, Rabu (10/12/2025).

Kader yang telah bergabung dengan Golkar sejak 1994 itu menilai proses komunikasi internal tidak berjalan terbuka.

“Saya ini ketua PL. Saya punya hak memberi masukan kepada PK. Tapi dalam dinamika ini, PL seperti tidak dihitung. Padahal sekarang sudah demokrasi, bukan pakai tekanan. Jika tidak mendukung di ancam akan di PAW, jangan bergaya seperti preman” tegasnya.

Menurut Sadili, pada saat pertemuan membahas muara dukungan, banyak ketua PL di Sukun tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami dikumpulkan oleh Ketua PK Sukun, tapi yang hadir hanya tiga ketua PL: Sukun, Ciptomulyo, dan Bakalankrajan. Yang lain sudah dikondisikan,” jelasnya.

Ia menilai pemilihan Ketua DPD harus memperhatikan rekam jejak dan pengalaman kader.

“Kami ingin pemimpin yang bukan asal-asalan. Ini mengurus Golkar Kota Malang. Ada prosesnya. Bukan tiba-tiba muncul tanpa pengalaman lalu ingin jadi Ketua DPD,” ujarnya.

Sadili menegaskan bahwa penilaiannya tidak bersifat personal, tetapi berdasar kepentingan dalam membesarkan Partai Golkar.

“Bukan berarti Djoko Prihatin tidak layak. Tapi ada yang lebih layak. Kita memilih untuk masa depan Golkar, bukan kepentingan pribadi,” ucapnya.

Sadili juga mengingatkan bahwa Golkar adalah partai besar dengan aturan yang harus ditegakkan.

“Saya kecewa karena tidak ada demokrasi. Golkar ini bukan partai kecil. Punya aturan yang harus ditegakkan, itu yang saya jaga sejak dulu, faktanya hari ini sebaliknya” katanya.

Ia juga berharap Ketua DPD terpilih nanti dapat memperhatikan struktur bawah yang menjadi ujung tombak partai.

“Kami ini pengurus kelurahan adalah ujung tombak. Jangan seperti bola yang disepak ke sana ke sini. Yang penting tidak ada dusta di antara kita untuk membesarkan Golkar bersama,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.