TIMES MALANG, MALANG – Dalam rangka memperingati World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang bersama Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) Jawa Timur menggelar pemeriksaan mata gratis bagi pelajar, Minggu (12/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, ini diikuti 305 pelajar dari 25 sekolah tingkat SD dan SMP sederajat.
Para peserta menjalani serangkaian kegiatan meliputi edukasi kesehatan mata, skrining refraksi dan pemeriksaan kesehatan mata hingga pemilihan frame kacamata.
Ketua Gapopin Jawa Timur, Abdul Rahim, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari gerakan nasional memperingati Hari Penglihatan Sedunia yang diselenggarakan secara serentak di berbagai daerah.
“Kami fokus pada anak-anak sekolah dasar dan menengah karena mereka sedang berada dalam masa belajar. Penglihatan yang sehat akan sangat berpengaruh pada proses belajar mereka,” ujarnya.
Abdul Rahim menuturkan, Gapopin tahun ini menargetkan pembagian 20 ribu kacamata gratis di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur, kegiatan telah dimulai sejak awal Oktober, dengan puncak pelaksanaan di Kota Malang. Selain itu, Kegiatan serupa juga digelar di Jombang, Trenggalek, dan Blitar.
“Gapopin merupakan asosiasi resmi pengusaha optik yang memiliki izin dan kompetensi profesional. Karena itu, kami mengimbau agar masyarakat dapat memeriksakan di optik terdekat," jelasnya.
Menurutnya, Gapopin sendiri telah memiliki 600 anggota yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Timur.
"Untuk rogram di Malang ini, ada sekitar 100 optik yang turut ambil bagian," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Gapopin dan Dinkes Kota Malang yang dinilai memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Selain pemeriksaan mata gratis, Gapopin juga memberikan 500 kacamata secara gratis. Ini langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata,” ungkapnya.
Wahyu berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut dan menjadi bagian dari upaya bersama menjaga kualitas kesehatan masyarakat Kota Malang.
“Mata adalah jendela masa depan. Dengan penglihatan yang sehat, anak-anak kita bisa belajar lebih baik dan menatap masa depan dengan lebih jelas,” tegasnya.
Salah satu peserta, Brenda, siswi MTs Muhammadiyah 1 Malang, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini.
“Ternyata hasil pemeriksaan saya minus dua. Saya senang bisa tahu sejak dini dan dapat kacamata gratis. Sekaligus jadi pengingat agar lebih rutin menjaga kesehatan mata,” katanya.
Kegiatan kolaboratif ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat gerakan peduli penglihatan. Bukan hanya soal memberi bantuan, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya deteksi dini gangguan mata di kalangan pelajar. (*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |