TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memerintahkan evaluasi menyeluruh dan penegakan standar operasional prosedur (SOP) setelah ditemukan laporan adanya menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga basi di SDN 2 Dinoyo.
Kasus ini memicu penarikan selurh makanan oleh pihak sekolah dan pemeriksaan laboratorium oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Wahyu mengatakan, kejadian tersebut mengingatkan perintahnya terhadap salah satu SPPG di Buring, sehingga semua koordinator dan tim satgas diminta untuk melaksanakan SOP secara cermat dan teliti.
“Ini peringatan seperti saat saya meninjau di SPPG Buring,” ujar Wahyu, Senin (13/10/2025).
Ia juga sempat menyatakan bahwa guru diperbolehkan dan bahkan diminta untuk dilibatkan sebagai pengawas dan tester mutu makanan. Hal ini seperti usulannya bahwa perlu ada porsi tambahan untuk para guru sebagai pengawas sebelum menu MBG diserahkan kepada para siswa.
“Ini sebagai bukti bahwa peran guru atau pihak sekolah sangat penting sebagai pencegahan,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pertanian/Pangan (Dispangtan) telah menindaklanjuti temuan ini.
“Hari ini terkait makanan berbau ini keluar hasil labnya. Dari situ kita akan lihat ada pelanggaran di mana. Kita akan buat satu teguran dan laporkan ke pusat,” tegasnya.
Wahyu meyebut bahwa Pemkot Malang telah mengumpulkan seluruh kepala SPPG (Satuan Penyediaan Pangan/Gizi) untuk menekankan pentingnya penerapan SOP dan kualitas pangan. Jika ditemukan hal-hal mencurigakan berdasarkan parameter yang ditetapkan Dinkes, pihak sekolah diperbolehkan mengembalikan makanan dengan mekanisme koordinasi ke SPPG.
Pemkot Malang juga akan menyusun aturan yang menjelaskan prosedur dan konsekuensi jika pengembalian dilakukan.
“Silakan dikembalikan. Jangan sampai akhirnya ada temuan begini, terus dimakan,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa akan ada sanksi tegas apabila ditemukan pelanggaran SOP.
“Sanksi tegas tentu sudah menanti. Sehingga pihak SPPG harus benar-benar mentaati SOP,” imbuhnya.
Disisi lain, terkait status sertifikasi SLHS (Sertifikat Layak Higiene dan Sanitasi) bagi SPPG, Wahyu menyebut hanya beberapa SPPG yang telah lulus, sementara yang lain masih menjalani pelatihan dan proses verifikasi.
Khusus untuk Dinoyo, SPPG disebutkan belum lolos SLHS dan masih dalam tahap pelatihan serta pengecekan kualitas makanan dan tenaga sesuai standar.
“Ini berkali-kali saya sampaikan termasuk pada saat ke SPPG pertama bahwa semua SPPG terutama koordinator terus secara detail dan tegas melaksanakan SOP. Jangan sampai ada yang terlewatkan ataupun ada satu tahapan yang tidak sesuai standar,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak SDN 2 Dinoyo, Kota Malang menemukan lauk basi saat ada pengiriman menu MBG ke sekolahnya, Kamis (9/10/2025) kemarin pagi.
Saat menu MBG tiba, pihak sekolah mengecek terlebih dahulu. Saat dilakukan pengecekan, Kepala Sekolah SDN 2 Dinoyo menemukan bau tak sedap yang berasal dari menu MBG tersebut.
Saat dicek, benar saja bahwa lauk yang saat itu menunya ayam suwir, berbau pengar atau tak sedap.
Seketika itu juga, pihak sekolah menarik kembali menu MBG yang harusnya dibagikan ke 492 siswa ke SPPG. Alhasil, para siswa saat itu hanya menerima susu saja dari program MBG tersebut.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |