https://malang.times.co.id/
Berita

Hari Kartini 2025, Kopri PC PMII Kota Malang: Organisasi Wujud Reel Perjuangan Perempuan

Senin, 21 April 2025 - 19:34
Hari Kartini 2025, Kopri PC PMII Kota Malang: Organisasi Wujud Reel Perjuangan Perempuan Naviatus Sholikhah, Ketua Korps PMII Putri (Kopri) PC PMII Kota Malang

TIMES MALANG, MALANG – Memperingati Hari Kartini 2025 bukan sekadar peringatan seremonial. Bagi perempuan-perempuan muda dalam gerakan organisasi, ini adalah momentum untuk menyuarakan bahwa perjuangannya belum selesai.

Hari itu, 21 April 2025, banyak perempuan mengenakan kebaya. Di berbagai institusi, bunga dan pita menjadi simbol penghormatan atas jasa RA Kartini. Namun bagi Naviatus Sholikhah, Ketua Korps PMII Putri (Kopri) PC PMII Kota Malang, Hari Kartini tidak berhenti di simbol dan seremoni. 

Ia menganggap Kartini sebagai spirit, sebagai nyala yang harus terus dijaga dan disalurkan dalam bentuk perjuangan yang nyata.

“Hari Kartini adalah pengingat. Bahwa perempuan masih harus terus berjuang. Bahwa jalan panjang yang dilalui Kartini belum sampai di garis akhir,” ujar Naviatus sholikhah dalam keterangan tertulisnya. 

Dalam narasi sejarah, RA Kartini dikenal sebagai sosok pencerah. Ia bukan sekadar menulis surat, tapi menuangkan kegelisahan, keberanian, dan tekad melawan ketertinggalan perempuan. 

Kartini menulis untuk melawan sunyi. Dan hari ini, suara-suara perempuan muda melanjutkan perjuangan itu bukan dengan pena, tapi dengan gerakan.

Naviatus menjelaskan, memilih organisasi sebagai jalan perjuangan bukan hal yang mudah. Perempuan hari ini masih menghadapi stereotip, bias peran domestik, hingga minimnya keterlibatan dalam pengambilan keputusan. 

Ia yakin, organisasi terutama yang berbasis kaderisasi dan nilai adalah tempat strategis untuk memperkuat kesadaran dan kapasitas perempuan.

“Kami memilih jalan organisasi karena kami ingin menjadi bagian dari perubahan. Di Kopri PC PMII Kota Malang, kami belajar memperkuat diri, membangun solidaritas, dan berani bersuara,” ungkapnya.

Kopri di PMII, sebagai organisasi perempuan di bawah naungan PMII, bukan hanya wadah latihan kepemimpinan. Ia telah menjelma menjadi rumah gerakan, tempat di mana perempuan tidak hanya dibentuk secara intelektual, tetapi juga dilatih untuk terlibat aktif dalam advokasi sosial, gerakan kebijakan, bahkan politik lokal.

Dalam pandangan Naviatus, organisasi hari ini harus menjadi “wadah reel” sebuah tempat nyata, bukan bayangan. Wadah yang mampu merespons persoalan yang dihadapi perempuan: dari isu pendidikan, kekerasan berbasis gender, kesehatan reproduksi, hingga kesenjangan akses ekonomi.

“Organisasi bukan hanya tempat kumpul-kumpul. Ia adalah ruang belajar yang paling lengkap; ada refleksi, ada aksi, ada kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Perjuangan yang diwariskan Kartini hari ini hadir dalam banyak bentuk: dari perempuan yang menjadi aktivis kampus, pemimpin organisasi, peneliti, hingga mereka yang mengabdi di akar rumput. Semua berangkat dari semangat yang sama: memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

Naviatus pun mengajak perempuan muda lainnya untuk tidak takut terlibat. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan memastikan suara perempuan terdengar? Jangan takut ambil peran. Kartini hari ini bukan mereka yang duduk diam, tapi yang terus bergerak,” tegasnya.

Hari Kartini bukan akhir dari perjuangan, tapi pengingat bahwa nyala itu harus terus dijaga. Dari tangan-tangan perempuan muda yang memilih jalan organisasi, semangat Kartini terus hidup. 

"Dalam setiap rapat, aksi, tulisan, dan keputusan, perjuangan itu dilanjutkan. Kartini telah memulai, dan generasi perempuan hari ini menolak untuk berhenti," pungkasnya. (*)

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.