https://malang.times.co.id/
Berita

Effendy Gazali: Matahari Kembar Prabowo-Jokowi Bikin Bangsa Kita Setengah-setengah

Senin, 28 April 2025 - 16:00
Effendy Gazali: Matahari Kembar Prabowo-Jokowi Bikin Bangsa Kita Setengah-setengah Pakar komunikasi politik, Effendy Gazali saat ditemui awak media di Malang, Jawa Timur. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Isu matahari kembar antara Prabowo dan Jokowi akhir-akhir ini muncul di permukaan. Bahkan, hal tersebut diperdebatkan lantaran Jokowi sempat menerima para tamu dari menteri-menteri hingga diutus Presiden RI Prabowo Subianto untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus ke Vatikan.

Pakar komunikasi politik, Effendy Gazali menyebut bahwa isu matahari kembar ini menjadi hal baru dan pertama kali terjadi di Indonesia.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Di pemerintahan-pemerintahan yang sebelumnya, saya melihat bahwa presiden itu kalau selesai, ya biasanya tahun pertama kan lebih kembali ke keluarga, menikmati hidup bersama keluarga,” ujar Effendy Gazali saat ditemui di Kota Malang, Senin (28/4/2025).

Menyoal tentang para menteri sowan atau berkunjung ke rumah Jokowi dan perkara Prabowo mengutus Jokowi untuk menghadiri pemakaman Paus di Vatikan, menurut Effendy itu bukanlah hal yang wajar.

“Kalau dalam keilmuan ya nggak wajar itu. Saya belum tahu ini fenomena apa, belum pernah menemukan yang begini,” ujarnya.

Meski begitu, sejauh ini dari pengamatannya, ada yang menyoal tentang matahari kebar dan ada juga yang menganggapnya wajar. Hal itu, membuat negara ini terbagi menjadi dua golongan.

“Ada yang melihat itu seperti matahari kembar, ada juga yang tidak. Jadi ada yang melihat mereka (menteri) ke Solo, dibandingkan dengan presiden sebelumnya. Terus ada yang melihat, mungkin hanya merindukan sosoknya,” ujarnya.

“Ada yang menganggap adanya matahari kembar, seperti masih cawe-cawe, ada yang menganggap hanya sowan, sekedar tanya-tanya saja,” lanjutnya.

Dengan begitu, ia melihat isu matahari kembar ini berkembang, membuat bangsa Indonesia menjadi setengah-setengah. Ada yang membela atau menganggap wajar dan ada yang mempersoalkannya.

“Jadi setengah-setengah. Bangsa kita lagi setengah-setengah, 50-50. Tapi kalau dalam keilmuan ini hal baru, saya gak tahu,” ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.