TIMES MALANG, MALANG – Tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif menuntut lulusan perguruan tinggi tidak hanya berbekal ijazah. Tetapi juga memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional maupun internasional. Hal ini disampaikan Dr. K.H. Muhammad Nur Hayid, Anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), saat memberikan evaluasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang), Senin (22/9/2025).
Menurutnya, sertifikat kompetensi kini menjadi pembeda utama antara lulusan yang siap kerja dan yang masih harus beradaptasi. “Semua kampus memang mengeluarkan ijazah, tetapi yang membedakan adalah kualitas akreditasi serta daya saing alumni di dunia kerja. Di sinilah sertifikat kompetensi menjadi kunci,” tegas Dr. Hayid.
Dr. Hayid menyoroti fenomena generasi Z yang beragam dalam penguasaan keterampilan. Ada yang serba bisa namun kurang mahir teknologi, sementara sebagian lainnya ahli teknologi tetapi lemah di bidang soft skill. Ketimpangan ini, menurutnya, harus dijembatani dengan sertifikasi yang mengukur tiga aspek utama: skill, attitude, dan knowledge.
“Manfaat terbesar dari sertifikat kompetensi adalah mempersiapkan mahasiswa agar lebih mudah memasuki dunia kerja. Misi kita adalah membantu anak-anak kita agar kompeten, unggul, dan bermanfaat,” ujarnya.
Setiap tahun, UIN Maliki meluluskan ribuan mahasiswa melalui lima hingga enam kali prosesi wisuda. Besarnya jumlah lulusan ini menjadi alasan pentingnya strategi khusus agar alumni tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga bukti kompetensi yang diakui industri.
Saat ini UIN Maliki telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang berperan dalam menerbitkan sertifikat resmi serta menjalin kerja sama dengan dunia industri. Sertifikasi tersebut tidak hanya relevan di dalam negeri, tetapi juga membuka peluang bagi alumni yang ingin melanjutkan studi melalui program beasiswa luar negeri.
Dr. Hayid menekankan bahwa skema sertifikasi harus terus disesuaikan dengan profil lulusan tiap program studi agar benar-benar bermanfaat. Dengan begitu, mahasiswa UIN Maliki tidak hanya dibekali pengetahuan akademik, tetapi juga kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja global.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang beramal dengan presisi,” tuturnya.
Melalui sertifikasi kompetensi dan dukungan LSP, UIN Maliki berkomitmen untuk bisa melahirkan sarjana yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mampu bersaing di level nasional maupun internasional. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |