TIMES MALANG, JAKARTA – Cahaya kebahagiaan dan semangat memancar dari ratusan jemaah haji Indonesia Kloter 6 Palembang saat mereka tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada tengah malam, Minggu 19 Mei 2024. Di antara mereka, terdapat dua sosok paruh baya yang menarik perhatian yakni Nasrun (90) dan Sahari (80).

Nasrun, dengan senyum tulusnya, tetap bersemangat meskipun harus menggunakan tongkat saat berjalan melewati Gate Zero Bandara AMAA Madinah. Kegigihannya dalam menempuh perjalanan haji dari Palembang hingga Tanah Suci tidak luput dari perhatian petugas yang sigap menawarkan bantuan kursi roda.

Meskipun awalnya enggan, Nasrun akhirnya bersedia naik kursi roda demi kesehatannya. Sambil didorong menuju bus, Nasrun bercerita betapa ia harus menunggu selama 6 tahun sejak pendaftarannya pada 2018 untuk dapat berangkat haji.

Dana haji Nasrun terkumpul dari tabungan selama 25 tahun, dengan setoran mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta per tahun.

"Saya ngumpulin uang selama itu (25 tahun) ada yang Rp1 juta, ada Rp5 juta. Kadang enggak sama sekali ngumpulin," ujarnya dengan penuh keikhlasan.

Antusiasmenya tidak pudar, Nasrun berharap agar ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan mendatangkan keberkahan bagi seluruh jemaah dan petugas. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada petugas haji yang mengabdi dengan tulus.

Sementara itu, Sahari, jemaah haji lainnya dari Kabupaten Pagar Alam, menunjukkan kegigihannya dengan memilih untuk berjalan kaki daripada menaiki kursi roda. 

Berprofesi sebagai petani kopi seperti Nasrun, Sahari harus menabung selama 10 tahun sebelum mampu mendaftar haji pada tahun 2012.

"Dengan kesabaran dan kegigihan, akhirnya tahun ini istri dan saya bisa berangkat ke Tanah Suci," ujarnya penuh syukur.

Dua kisah inspiratif ini menjadi cerminan dari kesabaran, kegigihan, dan keikhlasan dalam menunaikan ibadah haji. 

Semoga perjalanan spiritual mereka penuh keberkahan dan kesuksesan, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menggapai impian mereka dengan tekad yang kuat. (*)