https://malang.times.co.id/
Berita

MapaQuilts, Komunitas yang Menyulap Kain Perca Jadi Karya Bernilai

Senin, 29 Desember 2025 - 09:02
MapaQuilts, Ruang Kreasi Ibu-ibu Pegiat Kain Perca di Malang Booth MapaQuilts di pameran yang memajang berbagai macam produk handmade ibu-ibu komunitas. (FOTO: Miranda/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Berangkat dari kegemaran yang sama, puluhan perempuan berhimpun dalam komunitas MapaQuilts. Mereka berbagi minat dalam mengolah kain perca, material kain yang kerap dianggap limbah menjadi produk kerajinan bernilai seni sekaligus bernilai ekonomi.

Sesuai dengan slogan mereka, “Menolak nganggur, berupaya untuk berdaya”, MapaQuilts hadir bukan sekadar sebagai ruang berkumpul, tetapi juga sebagai wadah produktif bagi para anggotanya. Sebagian besar perempuan yang tergabung bahkan telah memiliki merek usaha sendiri. Di komunitas ini, hobi dikembangkan bersama, pengetahuan dibagikan, dan kreativitas diasah secara kolektif.

Beragam produk lahir dari tangan-tangan terampil anggota MapaQuilts. Mulai dari tas, taplak meja, dan hiasan dinding (hanging wall), hingga produk ready to wear seperti rompi dan topi. Tak ketinggalan pula berbagai aksesori, seperti bros, gantungan kunci, bando, dan produk kreatif lainnya. Seluruh karya tersebut dibuat secara handmade, menjadikan setiap produk memiliki karakter dan keunikan tersendiri.

MapaQuilts-2.jpgProduk hanging wall karya ibu-ibu komunitas MapaQuilts. (FOTO: Miranda/TIMES Indonesia)

“Kami memanfaatkan limbah industri, misalnya kain jeans bekas yang diolah kembali. Hasilnya bisa menjadi tas yang cantik dan layak jual,” ujar Sikha, salah satu anggota MapaQuilts yang telah bergabung selama dua tahun. Sabtu (27/12/2025).

Menurut Sikha, proses pengerjaan manual menjadi nilai lebih dari produk-produk MapaQuilts. Tidak semua penjahit mampu membuat karya serupa karena dibutuhkan ketelatenan, teknik khusus, serta rasa seni yang kuat.

“Sekilas mungkin terlihat sederhana, tetapi semua dikerjakan sendiri oleh ibu-ibu anggota. Produk ini punya nilai seni, dan itu yang menambah nilai jualnya,” tambah perempuan yang juga pemilik Tiput Handmade tersebut.

MapaQuilts-3.jpgProduk ready to wear seperti vest hingga tas dan topi yang diproduksi oleh anggota MapaQuilts . (FOTO: Miranda/TIMES Indonesia)

Untuk memperluas jangkauan pasar, MapaQuilts aktif mengikuti berbagai pameran kerajinan. Selain itu, komunitas ini juga menerima pesanan khusus. Harga produk bervariasi, mulai dari Rp15.000 hingga jutaan rupiah, tergantung jenis produk dan tingkat kerumitan pembuatannya.

Kegiatan komunitas rutin digelar seminggu sekali. Dalam pertemuan tersebut, anggota saling berbagi ilmu, meningkatkan keterampilan, serta membuat produk baru secara bersama-sama. Salah satu karya kolaboratif mereka adalah hanging wall berukuran besar yang dapat dijual hingga Rp6 juta.

Sikha berharap MapaQuilts terus menjadi ruang aman dan produktif bagi para anggotanya untuk berkreasi, sekaligus membuka lebih banyak peluang ekonomi melalui pameran dan kegiatan kreatif lainnya. (*)

Pewarta : Shinta Miranda Sari (MG-242)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.