https://malang.times.co.id/
Olahraga

Sempurna, Tak Terkalahkan Hingga Titik Akhir: Joe Calzaghe dan Terence Crawford

Selasa, 23 Desember 2025 - 07:00
Sempurna, Tak Terkalahkan Hingga Titik Akhir: Joe Calzaghe dan Terence Crawford Terence Crawford dan Joe Calzaghe.

TIMES MALANG, MALANG – Dalam dunia tinju, kekalahan dan kemenangan adalah bagian narasi yang membentuk legenda. Hanya ada segelintir petinju saja yang menulis narasinya dengan tinta emas "Tak Terkalahkan": Joe “Italian Dragon” Calzaghe dari Wales dan Terence “Bud” Crawford dari Amerika Serikat.

Keduanya memutuskan gantung sarung tangan catatan gemilang yang berbeda. Mereka mencerminkan zaman, kepribadian, dan ambisi yang berlainan. Mereka memilih berhenti bertinju saat semua orang memuja setinggi langit.

Joe Calzaghe, Pensiun pada Saat yang Tepat

Keputusan mengejutkan Calzaghe itu terjadi di sebuah konferensi pers di Cardiff pada 5 Februari 2009 lalu. Joe Calzaghe (46-0, 32 KO), di usia 36 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya. “Saya sudah menyelesaikan semua yang saya inginkan dalam olahraga ini,” ujarnya, dikutip dari BBC Sport.

“Saya menjadi juara dunia selama lebih dari sepuluh tahun. Mengalahkan semua nama besar, dan berhenti sebagai petinju yang tak terkalahkan. Tidak ada lagi yang tersisa untuk dibuktikan,” lanjutnya.

Keputusan itu dibuat usai tiga bulan pertarungannya melawan Roy Jones Jr. dengan kemenangan unanimous decision di Madison Square Garden, November 2008. Itu adalah pertarungan terakhirnya. Dengan rekor 21 mempertahankan gelar WBO, Calzaghe kemudian melangkah ke light heavyweight dan mengalahkan dua ikon besar saat itu: Bernard Hopkins (split decision) dan Roy Jones Jr.

Penggemar tinju banyak kecewa atas kuputusan itu. Mereka masih ingin melihat lagi pertarungan Calzaghe lawan Chad Dawson, petinju muda yang naik daun saat itu.

Jawaban paling logis akhirnya dikemukakan Analis Tinju Steve Bunce di The Independent. “Calzaghe menguasai seni untuk pergi tepat waktu. Dia bisa terus bertarung, tetapi dengan cedera tangan kronis dan segalanya telah diraih, melanjutkan hanya akan menambah risiko terhadap warisan tak terkalahkannya. Kemenangan atas Hopkins dan Jones adalah pernyataan pamungkas yang sempurna,” katanya.

Dan benar. Keputusan pensiun Calzaghe saat menjadi Raja tak terkalahkan saat itu memang sudah tepat. Dia sudah mampu membungkam kritik yang menyebutnya ia hanya juara Eropa. Ia tidak mampu menjuarai Amerika Serikat. Dengan mengalahkan Jeff Lacy, Mikkel Kessler, Bernard Hopkins, dan Roy Jones Jr, ia bungkam semua kritik itu.

“Saya datang, saya buktikan, dan saya pergi”. Begitu ucap akhirnya saat dia memilih pensiun.

Terence Crawford, Pensiun Usai Menaklukkan Gunung Tertinggi

Kalau Calzaghe pensiun usai mengalahkan banyak nama legenda, Terence Crawford (41-0, 31 KO) memilih jalur yang jauh lebih ambisius. Crawford pensiun bukan karena sudah tidak ada tantangan di divisinya, tetapi karena telah menaklukkan tantangan yang dianggap mustahil.

Pada 18 Oktober 2025 lalu, dunia tinju dikejutkan oleh pernyataan resmi dari manajer Crawford, Brian McIntyre. “Setelah diskusi mendalam dengan keluarga, Terence Crawford dengan penuh syukur mengumumkan pengunduran dirinya dari tinju profesional..., Tuhan telah memberkati karir yang melampaui mimpi. Tujuan sebagai petinju telah tercapai,” demikian bunyi pernyataan itu.

Pernyataan itu muncul usai kemenangan terbesar Crawford melawan Saul “Canelo” Alvarez. Pada pertarungan epik itu, Crawford naik dua kelas dari welterweight ke super middleweight untuk menghadapi sang raja yang tak terbantahkan di kelasnya. Dalam pertarungan itu, Crawford menunjukkan kejeniusan teknisnya. Ia mengalahkan Canelo dengan catatan unanimous decision yang sangat meyakinkan.

Kemenangan itu adalah catatan sejarah baru. Crawford menjadi petinju pertama di era empat sabuk yang menjadi juara tak terpecahkan di tiga divisi berbeda (light welterweight, welterweight, super middleweight). Crawford sudah mengalahkan rival utama di eranya, Errol Spence Jr., dengan TKO. Ia juga mengalahkan petinju pound-for-pound terbaik di kelas yang lebih tinggi.

“Apa lagi yang harus dia buktikan?” tulis analis tinju Lance Pugmire di The Athletic.

“Crawford pensiun bukan karena sudah usang, tetapi karena dia telah mencapai puncak Everest tinju. Mengalahkan Canelo adalah pernyataan pamungkas yang tak terbantahkan. Pensiun setelah itu membuat legaci-nya menjadi mitos yang tak tersentuh,” imbuhnya.

Dua Narasi Menuju Legenda

Joe Calzaghe dan Terence Crawford bukan sekadar petinju yang tak pernah kalah. Mereka adalah pemilik narasi karir yang utuh dan memang sengaja dibuat dan direncanakan.

Calzaghe, menurut banyak pengamat, adalah ahli strategi yang sabar. Ia dikenal sebagai petanung yang membangun benteng pertahanan sebelum melancarkan serangan terakhir yang sempurna. Pensiunnya adalah tindakan paling logis yang ia pilih untuk melindungi catatan pretasi yang sudah ia bangun dengan susah payah.

Sementara itu, Crawford banyak dikenal sebagai petarung dan penjelajah yang tak kenal takut. Ia terus mendaki gunung yang lebih tinggi sampai tidak ada lagi puncak yang tersisa.

Keputusan untuk pensiun saat di puncak karir, adalah bentuk deklarasi kemenangan mutlak keduanya. Deklarasi bahwa semua bentuk pertarungan dan permainan sudah ia menangkan tanpa cacat.

Mereka berdua memahami sesuatu yang jarang dipahami oleh banyak atlet. Bahwa ketidakterkalahan terbesar bukan hanya tentang apa yang terjadi di dalam ring, tetapi juga tentang kemampuan untuk menghentikan waktu pada momen yang tepat. Calzaghe menghentikannya pada saat kepuasan tertinggi. Crawford menghentikannya pada saat keagungan tertinggi.

Mungkin dalam buku sejarah tinju, nama mereka akan selalu berdampingan bukan sebagai rival. Namun sebagai dua legenda yang berbeda narasi. Mereka pensiun tanpa noda. Pensiun tanpa penyesalan. Pensiun tanpa meninggalkan ruang bagi siapa pun untuk berkata atau bertanya terus: “Bagaimana jika?”...

Pewarta : Faizal R Arief
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.