TIMES MALANG, MALANG – Suasana hangat dan penuh tawa mewarnai acara halal bihalal “Sambung Seduluran” yang digelar oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ASPPI Malang Raya di Kaliwatu Rafting, Kota Batu. Acara ini menjadi ajang silaturahmi yang penuh keakraban pasca-Lebaran dan juga ruang bagi pelaku pariwisata untuk berbagi cerita, menyampaikan keluh kesah, serta saling memberi dukungan tanpa ada kekhawatiran untuk di-debat.
Diprakarsai oleh Hendri Wijaya, Ketua DPC ASPPI Malang Raya, acara ini dirancang dengan suasana santai namun tetap penuh makna. Melalui undangan yang dibagikan, Hendri mengajak para pelaku pariwisata untuk menikmati kebersamaan tanpa harus berpikir tentang anggaran atau tekanan lainnya.
“Jangan pusing gegara anggaran disunat, ayo kita kumpul untuk melepas penat!” seru Hendri, menggambarkan semangat acara yang penuh keceriaan.
Selain sesi makan bersama yang mempererat tali silaturahmi, acara ini juga diisi dengan diskusi terbuka dan permainan paintball yang bertujuan untuk membangun kebersamaan antar pelaku pariwisata. Dalam suasana yang cair, peserta bebas menyampaikan uneg-uneg terkait kondisi terkini sektor pariwisata, yang dihadapkan pada tantangan efisiensi anggaran pemerintah.
Dalam sesi wawancara, Hendri Wijaya menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku wisata dan pemerintah dalam mengatasi tantangan yang ada. Ia mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak kebijakan efisiensi yang menyebabkan banyak pekerja pariwisata harus menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Efisiensi itu harus dibicarakan bersama. Jangan sampai pelaku wisata jadi korban diam-diam. Kita perlu ruang untuk rembukan, untuk saling menguatkan, bukan malah saling menyalahkan,” kata Hendri, menggarisbawahi pentingnya dialog konstruktif.
Acara halal bihalal yang dikemas dengan cara santai ini menjadi bukti bahwa sinergi antara sesama pelaku industri pariwisata tidak selalu harus dilakukan dalam pertemuan formal. Melalui kegiatan seperti ini, DPC ASPPI Malang Raya berhasil menunjukkan bahwa kebersamaan yang dibangun melalui silaturahmi bisa menjadi langkah awal untuk memperkuat industri pariwisata yang lebih resilien, inklusif, dan saling mendukung di masa yang penuh tantangan.(*)
Pewarta | : Kurniawan Saputro |
Editor | : Imadudin Muhammad |