TIMES MALANG, MALANG – Ketua RT 8 RW 4 Perumahan Patraland Place, Tasikmadu, Kota Malang, Wiratmono buka suara soal kabar viralnya kucing di Perumahan Patraland Place mati. Kucing mendadak mati tersebut diduga diracun.
Saat ditemui awak media, Wiratmono mengaku kaget setelah beberapa hari lalu mendapat laporan warga bahwa terdapat kucing mendadak mati yang diduga diracuni.
Ramai di media sosial bahwa ada 15 kucing yang mati diduga diracuni. Hal tersebut pun dibantah oleh Wiratmono.
Ia pun mengadakan pertemuan bersama perwakilan pecinta kucing di Malang, Sabtu (24/9/2022) kemarin malam dan melakukan pengamatan secara langsung.
Dari hasil pengamatan, telah disimpulkan bahwa ada 4 ekor kucing yang mati dan 11 kucing lainnya dengan jenis domestik hilang entah kemana.
"Kemarin malam dengan komunitas pecinta kucing, warga dan penasehat terambil kesimpulan 4 ekor mati dan 11 hilang. Itu datanya yang diduga diracuni," ujar Wiratmono, Minggu (25/9/2022).
Salah satu kucing saat ditemui di area Perumahan Patraland Place Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Sebelum adanya kejadian yang viral ini, Wiratmono mengaku bahwa sejak lama banyak warga perumahan yang mengeluhkan populasi kucing yang luar biasa banyak ada di kawasan perumahan tersebut.
Populasi yang banyak itulah, membuat sebagian warga cemas. Sebab, beberapa kali ditemui bahwa kucing-kucing tersebut memasuki area dalam masjid hingga rumah warga.
"Vatalnya sampai mengotori karpet masjid, itu dua kali. Poop (buang kotoran) dimana mana, yang menyapu warga," ungkapnya.
Akhirnya, ia sebagai ketua RT pun sempat memberi imbauan guna mengkondisikan kucing-kucing tersebut. Yang mengkondisikan, yakni beberapa warga yang memang kerap kali memberi makan kucing domestik di kawasan perumahan.
"Warga merespon baik, kucing sempat minggir. Hampir sebulan, muncul lagi laporan yang sama. Sampai di foto kotorannya di sapu, sehari lima kali. Akhirnya saya rilis lagi imbauan yang sama," katanya.
Nampak depan lokasi pintu masuk perumahan Patraland Place. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Ditengah keluhan warga itu, pihak RT pun hanya bisa memberikan imbauan semacam itu. Tak ada ide lain yang bisa dilakukan hingga akhirnya munculah informasi kucing mati diduga diracuni.
"Ada kesan menuduh kebijaksanaan pihak RT. Ada laporan itu, saya jawab bahwa tidak ada kebijakan sampai seperti itulah. Walau memang belum ada kebijakan lanjutan untuk menyelesaikan masalah kucing," bebernya.
Wiratmono pun sebenarnya menyesalkan kejadian ini. Ia tak bermaksud menutup-nutupi. Ia akan fokus mencari siapa yang meracuni.
"Kami sepakat akan mengejar ini, karena menimbulkan permasalahan. Kami harap semua pihak bisa menahan diri, jangan saling menyalahkan. Mohon bersabar mengikuti proses yang kami lakukan," pungkasnya.
Sebagai informasi, kejadian kucing mati yang diduga diracuni tersebut viral di media sosial setelah adanya postingan dari grup Cat Lovers In The World (CLOW) yang memperlihatkan bagaimana kucing-kucing tersebut mengalami kejang dan akhirnya mati seketika.
Postingan tanggal 24 September 2022 kemarin tersebut terkait kucing mendadak mati telah direspon oleh ribuan netizen hingga viral di sejumlah media sosial lainnya juga. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Deasy Mayasari |