TIMES MALANG, MALANG – Ribuan massa aksi demo menolak RUU Pilkada di depan gedung DPRD Kota Malang mulai membubarkan diri. Mereka bubar sekitar pukul 18.15 WIB.

Bubarnya ribuan massa aksi dari mahasiswa hingga masyarakat sipil, usai ditemui oleh sejumlah perwakilan fraksi DPRD Kota Malang.

Diketahui, hampir semua fraksi DPRD Kota Malang satu per satu menemui massa aksi di depan pintu masuk gedung DPRD Kota Malang. Namun, hanya fraksi Golkar yang tak menunjukkan diri dihadapan massa.

Salah satu koordinator lapangan (Korlap) dari HMI Cabang Malang, Axcal mengatakan, aksi ini dilakukan untuk mengawal putusan MK tentang Pilkada 2024. Dimana, dari putusan ini Badan Legislatif (Baleg) DPR RI tiba-tiba melakukan revisi terkait UU Pilkada, seperti tentang ambang batas dan batasan usia.

"Harapan kami pemerintah tetap mendengar kepentingan kedaulatan rakyat (mengikuti putusan MK) dan pemerintah akan menjalankan sesuai konstitusi yang berlaku," ujar Axcal, Jumat (23/8/2024).

Ribuan mahasiswa hingga masyarakat sipil yang melakukan demo menamakan mereka sebagai Aliansi Malang Bergerak.

"50 alinasi semuanya jadi entitas mahasiswa intra dan eksta. Sekitar 5.000 orang ikut demo," ungkapnya.

Diketahui, usai massa aksi berhasil menjebol pagar gedung DPRD Kota Malang. Akhirnya mereka merangsek masuk tepat di depan pintu DPRD Kota Malang.

Namun, mereka tak berhasil masuk ke dalam gedung DPRD Kota Malang sesuai dengan tuntutan mereka. 

Dengan begitu, massa aksi menjanjikan bakal kembali turun ke jalan di 27 Agustus 2024. Dimana pada tanggal itu, pendaftaran bagi calon kepala daerah di Pilkada 2024 mulai dibuka dan putusan dari sidang DPR RI yang kini masih ditunda akan di finalkan pada tanggal tersebut.

"Target kita menang. Maka, kami akan kembali lebih besar lagi di tanggal 27 Agustus 2024," ucapnya. (*)