TIMES MALANG, MALANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mendukung praktik mendidik anak dengan penuh cinta, seperti yang diinisiasi Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Kabupaten Malang, melalui Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji menyampaikan, inisiatif dalam kegiatan GACA tersebut menjadi ruang inspiratif bagi para guru untuk memperkuat peran pendidik dalam membangun suasana belajar penuh kasih sayang, serta menjunjung tinggi komitmen perlindungan anak sejak usia dini.
Melalui konsep “Mendidik dengan Cinta”, kata Suwadji, para guru diajak memahami pentingnya pendekatan yang lembut, menghargai setiap potensi anak, dan menciptakan lingkungan yang aman, ramah anak, serta menyenangkan. Agar supaya, peserta didik nantinya dapat tumbuh optimal secara fisik, emosional, maupun sosial.
"Dalam mendidik anak, perlu dibangun suasana belajar penuh kasih sayang dan selalu mengedepankan perlindungan anak sejak usia dini. Semangat “mendidik dengan cinta”, merupakan landasan utama pendidikan di Kabupaten Malang," ungkapnya.
Suwadji juga menekankan pentingnya sinergi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan karakter positif anak.
Terpisah, Sekretaris Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kabupaten Malang, Suliyati, SPd mengungkapkan, inisitaif Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak merupakan bentuk kepedulian 'Aisyiyah kepada anak-anak dengan dunia tumbuh kembangnya. Terutama, untuk menjaga dan melindungi anak-anak dari resiko kekerasan anak.
"Melalui Gerakan ACA ini, tujuannya bahwa 'Aisyiyah ingin bisa hadir dalam mendampingi anak yang menjadi korban kekerasan, mencegah dan mengurangi terjadinya kekerasan pada anak, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah juga masyarakat," terang Suliyati, Jum'at (12/9/2025).
Menurutnya, GACA yang dilaksanakan ini merupakan program yang berkesinambungan dan membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak.
Untuk itu pula, kata Suliyati, maka diprogramkan berbagai program penguatan bagi para guru dan keluarga, dengan beberapa pendampingan dan pelatihan terkait kemampuan dasar menjadi fasilitator perlindungan, serta melayani kebutuhan yang diperlukan korban anak-anak.
Ia merinci, pelatihan yang dilakukan, antara lain Pelatihan Dasar GACA, pelatihan Ketahanan Masyarakat, juga pelatihan Paralegal agar mampu mendampingi korban untuk melapor dan memberikan dukungan dalam proses hukum.
"Penguataj lainnya dengan pelatihan psikososial, yang ditujukan khusus untuk mendampingi anak-anak korban kekerasan agar tidak mengalami trauma serta tetap mendapatkan perlindungan dari orang dewasa yang mereka butuhkan," jelasnya.
Inisiatif Mensukseskan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA) sendiri sudah diawali talkshow bersama Ikatan Guru Aisyiyah Busthanul Athfal (IGABA) Kabupaten Malang, di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, kemarin.
Dalam acara ini menghadirkan Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., psikolog anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Talkshow bertema “Mendidik Anak dengan Cinta untuk Mensukseskan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA) ini sealigus pelantikan pengurus IGABA Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan ini, guru-guru Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA) diharapkan semakin termotivasi menghadirkan pendidikan yang ramah anak dan penuh empati. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |