TIMES MALANG, MALANG – Di usianya yang ke-61 ini, tonggak kepemimpinan Universitas Brawijaya (UB) telah dipegang oleh 14 orang hebat. Setiap rektor meninggalkan legacy masing-masing, yang bisa dinikmati dan dirasakan hingga kini.
Sejak berdiri pada 5 Januari 1963, banyak capaian yang telah ditorehkan oleh Kampus Biru itu. Hal ini tentu tak lepas dari keberhasilan para pemimpinya di setiap masa. Berikut daftar 14 rektor UB dari masa ke masa beserta sejarah pembentukannya.
1. H. Abdoel Adhiem Arnowo
Dia ditunjuk sebagai Presiden Universitas Brawijaya yang pertama sebab banyak tenaga, pikiran, dan harta pribadi yang diuraikan untuk proses penegerian UB.
Selain itu, lobi yang kuat dengan Presiden Soekarno sangat menentukan keberhasilan proses tersebut.
H. Abdoel Adhiem Arnowo menjabat sebagai Presiden UB selama 3 tahun, tepatnya pada tanggal 5 Januari 1963 sampai tahun 1966.
2. Brigjend. Prof. Dr. dr. Eri Soedewo.
Dia merupakan Ketua Presidium Universitas Brawijaya sekaligus sebagai Kepala Staf Divisi Siliwangi.
Pada saat kekacauan politik saat itu, dokter ahli yang berpangkat brigjend ini mengemban tugas mengembalikan fungsi perguruan tinggi di Jatim.
Beliau dipercaya juga sebagai koordinator PTN se Jatim, Pejabat Rektor Unair, dan Ketua Presidium IKIP Malang dan Surabaya.
Brigjend. Prof. Dr. dr. Eri Soedewo menjabat sebagai Rektor UB pada tahun 1966.
3. Kolonel Moejadhi
Yaitu seorang Komandan Korem 083 Malang. Dia ditugaskan sebagai Rektor UB dengan misi utama normalisasi kehidupan kampus yang sedang bergolak sebagai politik saat itu.
Setelah berhasil mengendalikan situasi, dia lanjut bertugas belajar di SESKOAD.
Kolonel Moejadhi menjabat sebagai Rektor UB pada tahun 1966 sampai 1969.
4. Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo
Banyak hal telah dilakukan guru besar Fakultas Pertanian (FP) ini selama karirnya sebagai rektor. Di antaranya, pengadaan tenaga dosen maupun staf administrasi dalam jumlah besar. Serta, sangat berperan dalam proses pembebasan dan perluasan tanah kampus Dinoyo secara bertahap.
Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo menjabat sebagai Rektor UB pada tahun 1969 sampai 1973.
5. Prof. Darji Darmodiharjo, SH
Memindahkan kampus UB dari kantor pusat di Jalan Guntur dan gedung kuliah di Kota Lama ke kampus pusat di Dinoyo dengan nama Unibraw.
Beliau lanjut menjadi Dirjen pendidikan dasar dan menengah departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Prof. Darji Darmodiharjo, SH menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 1973 sampai 1979.
6. Prof. Dr. Harsono, SE
Berperan besar dalam pembebasan tanah untuk kampus Dinoyo dan pembangunan fasilitas fisik berupa gedung-gedung.
Antara lain gedung kantor pusat lama, perpustakaan pusat, asrama mahasiswa, gedung kuliah bersama, gedung laboratorium biologi, fisika, kimia dan komputer, gedung serbaguna Sasana Samantha Krida Kompleks Politeknik dan gedung-gedung lain di kampus Dinoyo.
Prof. Dr. Harsono, SE menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 1979 sampai 1987.
7. Prof. Drs. Zainal Arifin Achmady, MPA
Saat menjadi Rektor, terselenggara simposium nasional cendekiawan muslim Indonesia di kampus Universitas Brawijaya yang berujung pada pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).
Selain itu banyak pembangunan fasilitas pembangunan fisik seperti Gedung Rektorat berlantai 8 dan Gedung Widyaloka.
Dia diangkat sebagai Direktur Jenderal pendidikan dasar dan menengah tahun 1993 Sebelum masa jabatannya berakhir.
Prof. Drs. Zainal Arifin Achmady, MPA menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 1987 sampai 1993.
8. Prof. Drs. H. M. Hasyim Baisoeni
Banyak mendorong dosen untuk studi lanjut dan banyak dosen yang berhasil menjadi guru besar. Dibentuknya pembantu Rektor 4 bidang perencanaan dan kerjasama, dibentuknya BAPSI (biro administrasi dan sistem informasi) dan mulai diresmikan penggunaan website resmi UB dan aplikasi SIMPT terpadu.
Prof. Drs. H. M. Hasyim Baisoeni menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 1994 sampai 1998.
9. Prof. Dr. Eka Afnan Troena, SE
Pada masa kepemimpinannya mulai menerima mahasiswa asing asal Malaysia. Dimulainya era jaringan serat optik untuk pengembangan teknologi informasi di kampus dan pelaksanaan distance learning bekerja sama dengan KEI University Jepang.
Serta memulai program pemberian beasiswa studi lanjut bagi staf administrasi.
Prof. Dr. Eka Afnan Troena, SE menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 1998 sampai 2002.
10. Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno
Terpilih menjadi Rektor secara demokratis di era reformasi.
Mencanangkan visi menjadikan Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi terkemuka melewati batas wilayah nasional. Melakukan persiapan-persiapan untuk menjadi perguruan tinggi otonom. Mengupayakan peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut. Memperluas kerjasama luar negeri.
Mengadakan penataan jenjang karir staf administrasi, merintis pemberian subsidi biaya perjalanan haji bagi karyawan, serta menempatkan perencanaan sebagai dasar penetapan program dan kegiatan Universitas Brawijaya.
Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 2002 sampai 2006.
11. Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito
Universitas Brawijaya diarahkan untuk menjadi Entrepreneurial University yang bertaraf Internasional. Dibuat logo.
Universitas Brawijaya mulai diperkenalkan singkatan UB menggantikan Unibraw. Dibangun gedung pusat bisnis.
Rektor ini sangat memperhatikan keindahan keamanan dan kenyamanan kampus.
Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 2006 sampai 2014.
12. Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S
Pusatnya pertumbuhan PJM dan pengembangan model SPMI. Beliau berhasil menetapkan sistem remunerasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan serta melakukan reformasi birokrasi Universitas Brawijaya berdasarkan peraturan menteri ristekdikti nomor 4 tahun 2016 tentang OTK Universitas Brawijaya.
Selain itu penyelesaian infrastruktur utama kampus seperti rumah sakit akademik universitas Brawijaya, rumah sakit hewan, gedung sentral di beberapa fakultas dan fasilitas penunjang lainnya.
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 2014 sampai 2018.
13. Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S.
Salah satu capaian besar adalah pengembangan menjadi universitas berbadan hukum (PTNBH).
Universitas Brawijaya juga telah membentuk tim implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) melalui diterbitnya keputusan Rektor nomor 1826 tahun 2018.
Prestasi Universitas Brawijaya meningkat dari peringkat 12 pada tahun 2018 menjadi peringkat 9 pada tahun 2019 dan bertahan pada posisi Cluster 1 PTN di Indonesia.
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S. menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya pada tahun 2018 sampai 2022.
14. Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.SC
Pada Tahun 2022 sampai saat ini, Universitas Brawijaya dipimpin oleh Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.SC.
Prestasi terbesar yang ditorehkan oleh Prof Widodo selama 2 tahun terakhir adalah menjadikan UB sebagai digital dan artificial intelligence campus. Selain itu, telah banyak inovasi baru yang lahir di era kepemimpinan Prof Widodo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal 14 Rektor UB dari Masa ke Masa, Berikut Sejarahnya
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |