TIMES MALANG, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan RI) berupaya mendorong keterlibatan generasi muda atau milenial dalam sektor pertanian melalui Program YESS. Program ini dirancang untuk memperkenalkan inovasi dan teknologi modern kepada petani muda, serta memberikan pendampingan dan dukungan guna meningkatkan keterampilan dan produktivitas mereka.
Program YESS merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan finansial petani muda. Dengan dukungan ini, diharapkan petani muda dapat berperan lebih aktif dalam sektor pertanian, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, dan menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyoroti peran penting petani milenial dalam transformasi sektor pertanian. Beliau menyatakan bahwa petani muda adalah kunci untuk memperkenalkan inovasi dan teknologi baru, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Melalui Program YESS, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan agar petani milenial dapat berkembang dan membawa perubahan positif dalam industri pertanian.
Pada 4 September 2024, Balai Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, menjadi saksi pentingnya sebuah inisiatif agribisnis yang inovatif melalui peluncuran dan penandatanganan kerja sama kemitraan close loop dalam sektor hortikultura.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan perwakilan dari berbagai institusi, termasuk Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti, Bupati Malang H. M. Sanusi, Kepala Bappeda Malang Tomie Herawanto, dan Polbangtan Malang yang diwakili oleh Wakil Direktur 1 Novita Dewi Kristanti.
Acara peluncuran dan penandatanganan kerja sama kemitraan close loop di Balai Desa Tawangargo, Karangploso, Kabupaten Malang, juga dihadiri oleh berbagai perusahaan dan lembaga penting. Di antaranya adalah PT Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Paskomnas, PT Syngenta, PT Indofood, dan PT Agridesa.
Selain itu, Ketua Koperasi Pemasaran Agrimuda Jaya Bersama Kabupaten Malang turut hadir dan menandatangani nota kesepahaman. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen kuat dari berbagai pihak dalam mendukung dan melaksanakan program close loop untuk sektor hortikultura di Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya Yuli Sri Wilanti menyampaikan bahwa keberhasilan program close loop agribisnis hortikultura memerlukan kolaborasi erat dari seluruh stakeholder, termasuk petani, agar mereka juga memahami pola tanam yang tepat.
Kementerian Pertanian telah banyak memberikan dukungan dalam bentuk pelayanan konsumtif dan peningkatan swasembada pangan.
Ia berharap petani milenial dapat berkolaborasi dalam kemitraan close loop dan menyebarluaskan model ini ke daerah lain. Pendampingan dan pelatihan akan segera dijadwalkan untuk memastikan implementasi yang efektif.
"Kami juga berharap agar kabupaten lain dapat mengikuti jejak Kabupaten Malang dalam menerapkan program ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Malang, Sanusi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Malang.
Ia juga mencatat bahwa program close loop ini melibatkan 18 stakeholder, sarana pertanian, dan 5 kementerian, menunjukkan komitmen luas terhadap pengembangan pertanian.
"Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan serta penghasilan di sektor pertanian Kabupaten Malang," tambahnya.
Selain itu, Sanusi menyatakan keinginannya untuk mengembangkan usaha pertanian dengan pendampingan petani muda melalui Program YESS, guna memfasilitasi pertumbuhan dan keberhasilan mereka di lapangan.
Hal senada diungkapkan Tomie Herawanto. Ia menyatakan kebanggaan bahwa Kabupaten Malang kini menerima dana insentif tertinggi di Jawa Timur.
"Ini menunjukkan bahwa pengembangan close loop ini tidak hanya berdampak pada hortikultura tetapi juga memberikan manfaat luas bagi sektor pertanian secara keseluruhan," ujar Tomie Herawanto.
Pada acara kemitraan close loop ini juga menghadirkan pameran produk-produk unggulan dari petani milenial di Kabupaten Malang Raya, yang merupakan binaan Program YESS. Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan hasil nyata dari program pendampingan serta memberikan apresiasi kepada para petani muda yang telah berinovasi dalam sektor pertanian.
"Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pengembangan pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan," ujarnya.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihak-pihak terkait menjadi momen puncak dari acara ini. MoU tersebut mencakup berbagai aspek penting dalam kemitraan close loop, seperti peningkatan kapasitas petani, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Kabupaten Malang dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas hortikultura, tetapi juga akan memperkuat ekosistem pertanian secara keseluruhan, mendukung kesejahteraan petani, dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
Acara kemitraan close loop di Kabupaten Malang ditutup dengan kunjungan ke kebun cabe di Karangploso, di mana dilakukan penanaman bibit cabe di lahan petani. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen bersama dalam melaksanakan program close loop serta mendukung langsung praktik pertanian di lapangan.
Penanaman bersama ini menjadi simbolisasi dari kerjasama yang erat antara semua pihak dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor hortikultura di Kabupaten Malang. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |