TIMES MALANG, MALANG – Kondisi badan jembatan Tirto Taruno di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang mengalami ambles sejak akhir 2023 lalu, mulai ditangani total. Pihak Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang memastikan mengerjakan penggantian jembatan baru, mulai Senin (13/5/2024).
"Alhamdulillah pada 6 Mei 2024 kemarin, telah dilaksanakan penandatanganan kontrak dengan penyedia konstruksi untuk bisa dimulai pengerjaannya," demikian Bupati Malang, HM Sanusi, melalui Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma, kepada TIMES Indonesia, Sabtu (11/5/2024).
Dia mengatakan, butuh beberapa tahapan bagi Pemkab Malang melalui Dinas PU Bina Marga untuk mengatasi jembatan rusak tersebut. Karena kondisinya darurat, pihaknya berupaya merespon cepat penanganan jembatan di Desa Landungsari tersebut.
Akan dimulainya perbaikan jembatan rusak ini, lanjut Oong, begitu Khairul Isnaidi biasa dipanggil, setelah melalui mekanisme persiapan pelaksanaan yang cukup panjang, dengan beberapa tahapan, yakni perencanaan, proses pengadaan dan pelaksanaan.
Menurutnya, bidang teknis bahkan sudah bergerak cepat, ditindaklanjuti dengan kegiatan uitzet, pada 8 Mei 2024 lalu. Yakni, koordinasi bersama di lapangan antara dinas, rekanan dan konsultan agar dicapai kesepahaman yang sama dalam proses pelaksanaan. Hal ini sekaligus memastikan ijin kepada pemangku wilayah setempat bahwa akan dimulainya pekerjaan.
Terlibat juga dalam koordinasi tersebut pemangku wilayah setempat, dengan Camat Dau, Kepala Desa Landungsari dan juga pihak babinkamtib Polsek dan babinsa Koramil Dau.
"Koordinasi dilakukan sebagai bentuk kerja sama dan transparansi kegiatan, agar nantinya lancar dalam pelaksanaannya," kata Oong.
Jembatan Tirto Taruno di Desa Landungsari, Kecamatan Dau ini menghubungkan Dusun Klandungan dan Ddusun Bendungan. Kerusakan yang dialami pada akhir 2023 lalu, diketahui karena usia konstruksinya sudah tua.
Sementara, beban lalu lintas melewati jembatan ini cukup tinggi. Kerusakannya dipicu juga akibat bencana hidrologi, karena intensitas hujan yang tinggi.
"Keberadaannya sangat strategis karena merupakan jalur dekat perkotaan padat penduduk, dan merupakan akses jalan pendidikan. Bapak Bupati Malang melalui PU Bina Marga memberikan perhatian tinggi, agar segera dilakukan langkah-langkah strategis agar akses jalan ini tidak terputus, dan keselamatan pengguna jalan terjamin," jelas Oong.
Masih kata Oong, tentunya pembangunan jembatan baru pengganti tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Ada mekanisme panganggaran dan tahapan teknis yang harus dilalui. Terlebih masalah sosial yang harus dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang akan terdampak kegiatan pembangunan ini," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |