TIMES MALANG, MALANG – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sampai saat ini masih membahas secara internal soal mengambil langkah dalam kasus vitalnya pernyataan salah satu kadernya, yakni Ade Armando tentang politik dinasti di DIY.
Saat ditemui di Malang, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan, Ade Armando sudah membuat video permintaan maaf.
Ade juga telah mengklarifikasi bahwa pernyataannya yang viral itu bukan atas nama PSI melainkan atas nama pribadi dirinya sendiri.
"Yang dimana beliau sudah minta maaf kalau pernyataan itu menyinggung berbagai pihak, dia tidak ada bermaksud begitu, itu menanggapi aja, dinamika yang terjadi di masyarakat," ujar Grace Senin (4/12/2023).
Ia menyampaikan, pernyataan resmi dari PSI soal Ade Armando masih menunggu dan akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023-2028, Kaesang Pangarep.
"Jadi nanti saya rasa Mas Ketum akan membuat pernyataan," katanya.
Grace juga belum bisa menjelaskan untuk sanksi apakah diberikan atau tidak kepada Ade Armando.
Yang jelas, lanjut Grace, partainya telah memberi teguran keras terhadap Ade Armando.
"Masih di rapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang," ucapnya.
Sebagai informasi, politisi PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, dari BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.
Ade Armando menyebut bahwa BEM UI dan BEM UGM ironi. Menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti. Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |