TIMES MALANG, MALANG – Kondisi petinju asal Malang Hero Tito yang dalam kondisi koma usai menjalani ajang tinju di Holywings pada Minggu (27/2/2022) masih belum menunjukkan perubahan signifikan. Juru bicara keluarga, Zulham A Mubarrok meminta agar publik tidak membagikan foto ketika kondisi Hero Tito sedang dalam perawatan.
’’Kami mohon dengan hormat dan sangat agar tidak mengedarkan foto ketika Mas Hero sedang dalam perawatan dan sedang tak sadarkan diri,’’ ujar Zulham ketika ditemui di Malang Selasa (1/3/2022).
Hero tak sadarkan diri setelah menerima pukulan uppercut pada ronde ketujuh oleh lawannya James Mokoginta. Zulham menyampaikan bahwa kondisi Hero sudah mendapatkan penanganan yang terbaik. Semua biaya pengobatan untuk sementara ditanggung oleh managernya yakni Armin Tan. Namun, sampai hari ke 3 pasca dirawat Hero masih berada dalam kondisi koma.
’’Saya atas nama keluarga berterimakasih kepada Bang Armin Tan dan kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak atas kejadian ini.’’ Ujar mantan manager Hero Tito itu.
Zulham mengungkapkan fakta lain dibalik kejadian itu. Hero, kata dia, bertanding dengan beban yang cukup berat di pundaknya. Hero adalah mantan Pemegang Juara Dunia juara dunia kelas ringan versi World Professional Boxing Federation (WPBF) sebelum pandemi. Karena pandemi dan tidak ada pertandingan, gelar tersebut otomatis dibekukan oleh federasi.
’’Selama tak ada event akibat pandemi, Hero banting setir dengan menjadi profesional trainer.’’
Yang menyedihkan, kata Zulham, Hero adalah korban janji-janji palsu pemerintah yang ketika itu melalui Menteri Pemuda dan Olahraga di era Imam Nahcrowi berkomitmen mengangkat atlet berprestasi dunia itu menjadi PNS. Tetapi, janji itu tak kunjung datang. Bahkan, sampai saat ini, Hero harus banting tulang untuk bisa menyambung hidup dan bermimpi memiliki rumah yang layak.
’’Event ini sebenarnya untuk mendapat tambahan uang, Bangunan lama rumah orang tuanya sudah dibongkar dan untuk pembangunan dia mengandalkan pendapatan dari event ini. Tapi takdir berkata lain,’’ ujar Zulham.
Atas nama keluarga, Zulham mengapresiasi dan berterimakasih atas upaya penggalangan dana yang dilakukan berbagai pihak. Dia berharap semua pihak yang ingin memberikan support kepada petinju asli Arema ini untuk berkordinasi dengan pihak keluarga di Malang.
Dia juga berharap agar atlet-atlet seperti Hero Tito yang telah berulangkali mengharukan Merah Putih di kancah internasional mendapat perhatian dari pemerintah. Mereka yang masa mudanya dihabiskan untuk melatih diri untuk mengabdi kepada negara melalui olahraga agar tidak sampai berada dalam keadaan seperti Hero saat ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Keluarga Minta Stop Sebar Foto Hero Saat Dirawat
Pewarta | : |
Editor | : Yatimul Ainun |