TIMES MALANG, MALANG – Ragam gecko hadir di IndoPetstival pameran hewan yang diadakan di Malang City Point dari tanggal 3 hingga 7 Juli 2024.

Salah satu stan yang ramai dikunjungi adalah stan reptil yang dikelola oleh kelompok Salkum (Asal Kumpul).

Kelompok ini terdiri dari berbagai pemilik reptil yang memamerkan koleksi reptil mereka yang unik dan eksotis. Di antaranya "Alakadalnya" milik Agung Rahmadi. 

Gecko yang dipamerkan di stan Agung memiliki variasi warna dan ukuran yang beragam, menambah daya tarik stan tersebut.

Agung menjelaskan bahwa gecko merupakan hewan gabungan dari kadal dan tokek, Dimana ia memiliki badan yang menyerupai tokek namun kakinya menyerupai kadal.

“Gecko sama tokek itu berbeda ya, memang terlihat sama tapi sebenarnya berbeda”ujar Agung. Rabu(03/07/2024).

“Jika tokek bisa nempel ditembok maka gecko tidak, gecko juga tidak bisa hidup diruangan yang besar ia lebih bisa bertahan hidup diruangan yang sempit, kalo dari fisiknya gecko memiliki tubuh yang lebih mungil dan memiliki ekor yang besar sementara tokek memiliki ekor yang kecil namun memiliki tubuh yang lebih besar,” tambah Agung.

Menurut pengalaman Agung, tokek yang didapat dari alam liar memiliki sifat yang lebih agresif sementara gecko dari alam lebih memiliki sifat yang tenang.

Baginya merawat gecko juga tidak susah karena ia merupakan hewan malam yang tidak perlu dijemur, gecko hanya perlu diberi makan 2 hari sekali, dan makanannya pun tidak susah yakni serangga.
Di sini agung juga memberikan tips untuk mengetahui gecko sakit.

“Cara mengetahui gecko itu sedang sakit yang pertama itu lihat warna kulitnya, biasanya ketika ia sedang sakit atau stress maka ia akan menunjukan perubahan warna menjadi lebih gelap dari warna sebelumnya, kemudian ekornya terlihat mengecil dari sebelumnya,” jelas Agung.

Akan tetapi menurut Agung juga banyak yang salah dalam memahami perbedaan gecko sakit dengan gecko yang akan berganti kulit. Ketika gecko sakit maka warna kulitnya turun cenderung menggelap, namun ketika akan ganti kulit warna kulit gecko lebih cenderung ke kusam bukan menggelap.

“Kesalahan fatal orang orang yang baru memelihara gecko itu mereka menjemurnya, padahal gecko itu tidak bisa dijemur, apabila dijemur kulit gecko akan pecah yang menyebabkannya setress kemudian mati," ungkap Agung.

Usia ideal Gecko untuk diadopsi ketika berumur 5-6 bulan.

Uniknya lagi, menurut Agung, gecko yang unik dan paling banyak dicari yakni gecko yang memiliki kelainan, seperti yang Agung bawa yakni gecko jenis lemon grass yang memiliki penyakit tumor bagian samping kepalanya, biasanya paling banyak diminati oleh sebagian orang.

"Harganya 500 ribu," kata Agung.

Acara Indopetstival di Malang City Point ini diikuti 20 peserta yang menawarkan beragam hewan peliharaan, aksesoris, dan kebutuhan hewan lainnya. (*)