TIMES MALANG, MALANG – DPRD Kota Malang melalui Komisi C mendesak Pemkot Malang segera mempercepat proses perbaikan Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi. Jembatan tersebut rusak parah setelah tergerus aliran sungai dan kini tidak bisa dilalui kendaraan.
Kerusakan jembatan bermula ketika pondasinya ambrol akibat derasnya aliran sungai saat hujan lebat melanda. Tak lama berselang, badan jembatan ikut ambruk. Akibatnya, akses masyarakat di kawasan tersebut terganggu.
Sementara menunggu perbaikan, warga setempat berinisiatif membangun jembatan darurat dari bambu agar tetap bisa menyeberang. Pasalnya, jalur alternatif yang tersedia memaksa warga memutar cukup jauh.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, mendorong Pemkot untuk segera melakukan percepatan, terutama dalam proses lelang proyek.
“Jembatan ini merupakan akses vital masyarakat. Kerusakannya sangat mempengaruhi aktivitas warga, jadi Pemkot seharusnya bisa mempercepat proses lelang,” ujar Dito, Selasa (28/10/2025).
Menurut Dito, percepatan lelang masih realistis dilakukan tanpa harus menabrak aturan pengelolaan APBD. Ia memperkirakan, jika proses dipercepat, pembangunan jembatan baru bisa terealisasi pada Desember 2025 atau awal Januari 2026.
“Ini berkaitan dengan hajat hidup masyarakat luas, jadi percepatan sangat penting,” ungkapnya.
Sembari menunggu proses perbaikan permanen, Dito menyarankan agar Pemkot menyiapkan akses sementara yang bisa dilalui kendaraan roda dua.
Terkait wacana penggunaan jembatan bailey atau jembatan portable sebagai solusi sementara, Dito menilai biayanya cukup tinggi. Ia justru menyarankan agar Pemkot langsung membangun jembatan permanen dengan kualitas yang lebih baik.
“Daripada menggunakan jembatan bailey, lebih baik sekalian dibangun jembatan permanen dengan konstruksi yang kuat. Karena ini akses vital, maka kualitasnya harus benar-benar diperhatikan,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |