TIMES MALANG, JAKARTA – Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 mulai menemukan titik terang meski masih dalam tahap pencarian. Namun jika tidak ditemukan juga, maka kapal ini nantinya akan dinyatakan dalam masa eternal patrol.
Lantas apakah eternal patrol itu? Eternal patrol dapat diartikan sebagai patroli abadi. Dalam istilah perkapal selaman, jika sebuah kapal selam lepas landas dari pangkalan, maka kapal selam tersebut dikatakan berpatroli.
Patroli ini dihitung mulai saat kapal selam meninggalkan dermaga dan berakhir saat kapal selam kembali ke dermaga. Namun jika tetjafi hal yang tak diinginkan, semisal kapal selam tenggelam atau meledak di lautan maka kapal tersebut melakukan patroli abadi atau eternal patrol.
USS Scorpion (SSN 589) in 1960. (US Navy photo)
Sebagai contoh hialngnya kapal selam “AE1” milik Australia di lepas pantai Pulau Nugini pada September 1914. Kapal ini tak ditemukan hingga 103 tahun kemudian yakni di tahun 2017. Sebelum dapat ditemukan maka kapal selam ini dinyatakan dalam kondisi eternal patrol.
Kondisi eternal patrol ini tak hanya di alami oleh kapal selam AE1 milik Australia, namun juga beberapa kapal selam di dunia yang pernah tenggelam dan baru dapat ditemulan bebetap tahun kemudian.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bahkan mengisyaratkan jika kapal selam KRI Nanggala 402 berstatus on eternal patrol. Yang artinya kapal ini tak akan pernah kembali ke dermaga.
USS Thresher (SSN 593) in 1961. (U.S. Navy photo)
Selain on eternal patrol Laksamana Yudo Margono juga mengungkapkan bahwa kapal tersebut dalam kondisi subsunk atau tenggelam setelah menemukan beberapa puing-puing kapal yang diklaim milik KRI Nanggala 402. "Dengan adanya bukti tersebut, maka saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ungkapnya dalam press release, Sabtu (24/4/2021). (*)
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Deasy Mayasari |