TIMES MALANG, MALANG – Penerimaan mahasiswa baru (PMB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Universitas Brawijaya telah membuahkan hasil. Ada sekitar 3 ribu orang yang telah diterima melalui jalur ini. Mereka berasal dari berbagai daerah hingga usia.

Salah satu yang menarik, tahun ini UB menerima mahasiswa yang berusia lebih muda dari mahasiswa baru pada umumnya. Yakni Nadhiva Amanda Rahma dari MAN 2 Ponorogo yang saat ini baru menginjak usia 15 tahun. Meski masih sangat muda, dia mampu bersaing dengan puluhan ribu pendaftar lainya, dan dinyatakan lolos. Dia diterima di Program Studi Ilmu Aktuaria.

Nadhiva mengaku tidak menyangka akan diterima melalui jalur SNBP.  “Jujur, saya sendiri cukup kaget,” kata Nadhiva saat diwawancarai.

Dia mengatakan selama sekolah, Nadhiva lebih banyak fokus meningkatkan nilai rapor. “Nilai saya dari semester 1 sampai 4 terus mengalami kenaikan, meskipun di semester 5 sempat sedikit melenceng,” ujarnya. 

Meskipun tinggal di boarding school yang membatasi akses pengguna gadget, hal itu tak menjadi halangan bagi dia untuk terus menimba ilmu dari berbagai media yang ada. Dengan diterima di jurusan yang mempelajari ilmu matematika, statistika, dan keuangan untuk mengelola risiko dan ketidakpastian, dia berharap kelak bisa bekerja sesuai dengan minat dan bakat di bidang aktuaria.

“Saya berharap dengan masuk jurusan ini, saya bisa bekerja sesuai dengan minat dan bakat yang saya miliki,” katanya.

Berbeda dengan Nadhiva, tahun ini Kampus Biru ini juga menerima mahasiswa baru yang bisa dibilang paling "berusia" dibanding mahasiswa baru pada umumnya. Yakni Fathan Ashfahani dari MAS Muhammadiyah 1 Kota Malang adalah peserta tertua, berusia 21 tahun, dan diterima di Program Studi Sastra Jepang. 

“Saya memilih Program Studi Sastra Jepang karena sebelumnya sudah punya dasar, dan memang berniat ingin mendalaminya,” tutur Fathan.

Menurutnya, usia bukanlah penghalang untuk terus belajar dan mengejar cita-cita. 
Selain mereka berdua, Tahun ini ada juga peserta yang berasal dari Thailand. Jihan Hasna Aqilah adalah siswi Sekolah Indonesia Bangkok, Thailand, lolos ke Program Studi Teknologi Bioproses. Selama sekolah di Bangkok, Jihan terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam kegiatan belajar. 

“Saya suka biologi dan ingin memperdalam lagi bidang tersebut. Selain itu, berdasarkan riset yang sudah saya lakukan, peluang kerja lulusan dari program studi ini cukup banyak,” kata Jihan.

Dia juga menuturkan alasannya memilih UB. “Pertimbangan saya lebih memilih UB daripada di Thailand karena tahun ini saya memang sudah akan kembali ke Indonesia,” ujarnya.  (*)