TIMES MALANG, BATU – Pameran seni rupa bertajuk Time Out yang digelar di Galery Raos, Jalan PB Sudirman Kota Batu menjadi viral di media sosial. Kenapa? Karena pengunjung yang kebanyakan anak muda, begitu masuk ke ruangan pameran langsung tergelitik bikin konten.
Adalah Yasmin, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Kota Malang, langsung membuat konten TikTok berlatar belakang deretan lukisan yang dipajang di ruang pamer.
Yasmin hanya salah satu pengunjung yang membuat konten di instagramnya, masih banyak anak muda lain yang membuat konten sama.
Tak heran dalam beberapa hari Pameran Seni Rupa ini digelar, kurang lebih sudah 1000 pengunjung datang ke lokasi pameran.
"Saya tahunya dari instagram, kok bagus-bagus, akhirnya saya ajak teman datang ke sini," ujar Osyada Ramadhana, mahasiswa Seni, Universitas Brawijaya Malang.
Ternyata benar, kata Osyada, saat ia masuk ke ruang pameran ia menemukan banyak sekali lukisan yang sangat ia sukai.
"Saya paling suka melihat lukisan Djoeari Soebardja yang berjudul berusaha tumbuh itu, pilihan warnanya pas," ujar gadis berparas manis ini.
Hal lain yang membuatnya suka dalam pameran ini adalah seniman muda dan seniman senior bertemu dan mendapatkan ruangan yang sama.
Lebih dari itu, suasana ruang pameran Galery Raos sangat nyaman dan menciptakan iklim yang baik untuk berkesenian.
Panitia Pameran Seni Time Out, Rokhim menjelaskan pameran yang dilaksanakan ini merupakan program Pondok Seni, salah satu perkumpulan seniman di Kota Batu dengan menggelar pameran bersama.
"Ada 32 seniman yang ikut serta, karena keterbatasan ruangan akhirnya kita batasi satu karya saja," ujar Rokhim. Beberapa seniman yang ikut serta antara lain Koeboe Sarawan, Riyanto aka Sinyo, Supricasso dan Watonisays.
Lebih lanjut Rokhim menjelaskan bahwa tema Time Out berarti waktunya istirahat untuk mengevaluasi apa yang dilakukan saat ini.
"Time out adalah spirit untuk berhenti sejenak mengevaluasi karya agar ke depan lebih baik lagi," ujar Rokhim.
Dalam pameran seni rupa di Galery Raos ini sebagian besar didominasi karya lukis, namun ada beberapa perupa yang membuat karya seni rupa lain.
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |