TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Merdeka Malang (Unmer Malang) mengadakan kunjungan (media visit) ke kantor TIMES Indonesia, Sabtu (29/10/2022). Mereka belajar mengenai kehumasan terkait bagaimana menjalin hubungan dengan media/wartawan dan juga publik.

Wahyu Nurdiyanto, Wakil Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia membagikan pengalaman bagaimana wartawan dan humas saling membutuhkan. Sebagai wartawan, Wahyu mengatakan, posisi humas sangat penting dalam menjembatani informasi terkait lembaga. Humas harusnya menjadi sosok yang bisa memberikan data atau informasi yang lengkap bagi wartawan agar proses penulisan berita bisa dilakukan dengan baik dan tepat.

"Humas bukan sekadar memberikan pres rilis. Humas harus bisa menyampaikan atau memberi data yang dibutuhkan oleh wartawan terkait berita yang akan ditulis. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dan pengetahuan terkait lembaga yang diwakili oleh humas," ucap Wahyu.

Wahyu  juga menekankan, bahwa kerja humas tidak melulu pada kegiatan publisitas yang bertujuan untuk mengenalkan sesuatu. Publisitas memang penting tapi bukan sesuatu yang mutlak. Proses pengiriman rilis ke media misalnya, harusnya dilakukan tidak terlalu sering dan rilis berita haruslah mempunyai nilai berita. "Kalau terus kirim rilis, tapi isinya tidak mempunyai nilai berita ya tidak akan ditayangkan oleh media," ucapnya.  "Untuk itu, humas juga perlu belajar jurnalistik agar mengetahui prinsip-prinsip kerja jurnalistik dan pemberitaan."

Sementara itu, Juli Trijanto, General Manager TIMES Indonesia Malang Raya menekankan pentingnya jejak digital seseorang atau lembaga.Untuk itu, humas harus bisa membangun jejak rekam positif dari lembaga yang diwakilinya. Caranya dengan memanfaatkan seluruh kanal di internet, baik itu web lembaga, media sosial dan media massa arus utama seperti TIMES Indonesia terkait informasi keberhasilan atau apa yang sudah dilakukan oleh lembaga.

"TIMES Indonesia adalah media yang terverifikasi faktual oleh Dewan Pers. Unmer bisa bekerja sama dengan TIMES Indonesia untuk membangun ketahanan informasi pendidikan dari kampus," ucapnya. 

Juli menambahkan, penting bagi humas dalam memilih media yang potensial dan terpercaya untuk menyebarkan informasi.  "Maka pilihlah media yang terpercaya, yaitu media yang terverifikasi faktual sebagai penyedia informasi. Jangan sampai memilih media yang abal-abal," imbuhnya.  (*)