TIMES MALANG, MALANG – Aroma kopi yang menggoda dan irama kopi pecah dari mesin penggiling menemani pecinta kopi di Jawa Timur berkumpul di Kafe Filokofie, Sukun, Malang, Minggu (28/04/2024). Mereka hadir untuk bersilaturahmi sekaligus berpartisipasi dalam acara seduh kopi, "Tiba-tiba Seduh V60 Brewing Competition", sebuah ajang pembuktian para barista menunjukkan keahlian dan dedikasi mereka dalam meracik secangkir kopi istimewa.

Acara yang diprakarsai oleh komunitas pecinta kopi ini bukan sekadar kompetisi biasa. Lebih dari itu, Tiba-tiba Seduh menjadi wadah bagi para barista untuk mengasah kemampuan, berbagi ilmu, dan menumbuhkan kecintaan terhadap kopi Malang.

Tercatat ada 42 barista dari pelbagai wilayah di Jawa Timur yang ikut kompetisi yang mengusung konsep fun brewing ini. Kompetisi ini mengambil tiga brewer terbaik dari 42 peserta. Pemenang pertama diraih oleh Rachmat Sayyid , pemenang kedua diraih oleh Clarista Nadine dan Galang Nusantara sebagai pemenang ketiga.

Memperkenalkan Keistimewaan Kopi Malang

Di balik panasnya kompetisi, terpancar semangat para peserta untuk memperkenalkan kopi Malang kepada dunia. Dengan teknik brewing yang handal dan penuh kreativitas, mereka menyulap biji kopi lokal menjadi racikan istimewa yang memikat para juri.

"Tujuan utama kami adalah untuk mempromosikan kopi Malang dan meningkatkan kualitas barista di Malang," ujar Calvien, ketua juri sekaligus panitia acara. "Kami ingin menunjukkan bahwa kopi Malang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kopi daerah lain di Indonesia," ucapnya.

Menumbuhkan Semangat Generasi Muda Barista

Tiba-tiba Seduh tak hanya menjadi arena pertarungan, tetapi juga ruang bagi para barista muda untuk belajar dan berkembang. Para peserta mendapatkan kesempatan berharga untuk mendapatkan arahan dan masukan dari para juri berpengalaman, seperti Agung Setyorargo, barista ternama Indonesia.

"Melalui kompetisi ini, kami ingin memotivasi para barista muda untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan mereka," ungkap Febrian Eka, salah satu panitia. "Kami berharap mereka dapat menjadi duta kopi Malang dan membawa nama harum daerah ini ke kancah nasional maupun internasional," ucap Febrian,  seorang coffee roastery dan pemilik kafe di Malang. 

Lebih dari Sekedar Kompetisi

Febrian dan Calvien berkisah, Tiba-tiba Seduh tak hanya menghadirkan atmosfer kompetisi yang menegangkan, tetapi juga menjadi momen hangat bagi para pecinta kopi untuk bersilaturahmi dan menjalin relasi. Para pengusaha kopi, barista, dan pecinta kopi berkumpul, bertukar cerita, dan mempererat rasa persaudaraan dalam komunitas kopi Malang.

"Kompetisi ini bukan hanya tentang mencari juara, tetapi juga tentang membangun komunitas dan memperkuat semangat kebersamaan," kata Adrian, pemilik Lokofie.

"Kami ingin Tiba-tiba Seduh menjadi wadah bagi para pecinta kopi untuk saling menginspirasi dan berkarya bersama."

Menuju Masa Depan Gemilang Kopi Malang

Dengan antusiasme yang luar biasa dari para peserta dan pengunjung, Tiba-tiba Seduh V60 Brewing Competition menandakan sebuah awal untuk kembali menggelorakan kopi Malang.

Diharapkan, melalui acara ini, kopi Malang akan semakin dikenal dan dicintai, dan para barista muda Malang akan terus berkembang dan membawa nama harum daerahnya ke kancah dunia.

Bagi pelaku usaha kopi di Malang, Tiba-tiba Seduh bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah manifesto cinta dan dedikasi terhadap kopi Malang. Semangat para peserta, juri, dan panitia menjadi bukti nyata bahwa kopi Malang siap untuk mendunia dan memikat para pecinta kopi di seluruh penjuru. (*)