TIMES MALANG, MALANG – Tata kelola lokawisata pantai di kawasan selatan Malang kini mulai menjadi perhatian publik usai adanya peristiwa dua mahasiswa asing Universitas Brawijaya (UB) Malang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ahli Tata Kelola Pemerintah dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB, Rommy Hermawan sempat menyinggung soal karut marutnya tata kelola lokawisata pantai Malang yang sebagian besar diketahui dikelola oleh Pemkab Malang, Perhutani dan juga Perumda Jasa Yasa.

Menanggapi pernyataan salah satu pakar dari UB, Romy Hermawan. Pihak Perumda Jasa Yasa menegaskan bahwa ia hanya mengelola dua pantai di kawasan Malang selatan, yakni Pantai Balekambang dan Ngliyep.

"Selain dua pantai tersebut itu diluar kewenangan kami sebagai BUMD pemkab Malang," ujar Plt. Dirut Perumda Jasa Yasa, Husnul Hakim, Kamis (13/7/2023).

Husnul mengungkapkan, pantai-patai selain balekambang dan ngliyep, di kelola oleh kelompok masyarakat yg bermitra dengan perhutani. Sehingga, dalam tata kelolanya, tidak ada sangkut pautnya dengan perumda Jasa Yasa sebagai BUMD Pemkab Malang.

"Maka kteika terjadi laka di pantai yang bukan wewenang kami, kami tidak ikut bertanggung jawab," tegasnya.

Terkai tatakelola yang Perumda Jasa Yasa lakukan di dua pantai tersebut, tentu kata Husnul, pihaknya telah mengikuti standarisasi kemanan yang telah ditetapkan dalam undang-undang pariwisata.

Standar keamanan pengelolaan wisata pantai, melibatkan sejumlah faktor yang penting untuk memastikan keselamatan pengunjung dan pelestarian lingkungan. 

Pengelolaan pantai Balekambang dan pantai Ngliyep menerapkan satndarisasi keamanan pengelolaan wisata pantai diantaranya, pertama tanda peringatan dan informasi yang sudah tersedia di dua pantai tersebut, seperti informasi tentang arus kuat, lokasi penyelamat pantai, peraturan perilaku dan bahaya potensial lainnya.

Kedua, pemantauan keamanan dimana petugas keamanan atau penjaga pantai (SAR) yang dimiliki sudah terlatih dan berpengalaman untuk memantau kegiatan di pantai. 

"Mereka dapat memberikan bantuan darurat jika diperlukan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan. Kami bekerja sama dengan polairud dan SAR Malang Selatan untuk pelatihan personil dan penjagaan pantai. Serta bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk pengamanan," katanya.

Ketiga, pengawasan air dan pantai, dimana pihak Perumda Jasa Yasa telah menyiapkan personil untuk pemantauan kondisi air dan pantai secara teratur yang menjadi langkah penting untuk melindungi pengunjung. Hal ini termasuk memeriksa kualitas air, memantau kondisi pasir dan batu di pantai serta mengidentifikasi potensi bahaya seperti arus kuat atau lingkungan berbahaya lainnya.

Keempat, pemisahan wilayah dengan menggunakan sistem pemisahan wilayah untuk mengatur berbagai jenis kegiatan di pantai. Misalnya, ada area yang ditetapkan untuk berenang, area untuk olahraga air dan area khusus untuk peristirahatan. 

"Ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan tabrakan antara pengunjung yang berbeda," imbuhnya.

Kelima, pusat pelayanan darurat yang telah disiapkan di pantai Balekambang dan Ngliyep, seperti pos penyelamat pantai atau stasiun pertolongan pertama. Pos ini dilengkapi dengan peralatan medis dasar dan personel yang terlatih untuk memberikan bantuan dalam situasi darurat.

Keenam, pendidikan dan informasi melalui pusat informasi yang selalu diberikan peringatan, mengedukasi pengunjung tentang bahaya potensial di pantai dan memberikan informasi tentang aturan keselamatan serta memberikan peringatan akan kondisi ombak kepada pengunjung dan ini merupakan bagian penting dari pengelolaan pantai yang aman. 

"Ini kami dilakukan melalui papan informasi dan melalui pengeras suara dari pusat informasi yang berada di kantor unit balekambang dan ngliyep," tuturnya.

Ketujuh, soal pengelolaan sampah yang dimana pihak Perumda Jasa Yasa telah menyiapkan personil untuk kebersihan pantai. Adapun personil khusus yang disiapkan, terutama pada hari libur, yakni hari sabtu dan minggu. Pihaknya juga telah menyiapkan tempat sampah yang memadai disetiap sudut lokasi pantai Balekambang dan Ngliyep. 

Upaya pengelolaan pantai yang aman juga melibatkan pengelolaan sampah yang efektif. Tempat sampah yang cukup, daur ulang yang disediakan, dan program kebersihan yang diterapkan dapat membantu menjaga kebersihan pantai dan melindungi lingkungan.

Delapan, tentang keberlanjutan lingkungan yang dimana hal ini penting dilakukan untuk keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan pantai. Salah satunya menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi limbah plastik dan menjaga terumbu karang. Terakhir, tentang peraturan dan penegakan hukum yang sudah dijalankan oleh Perumda Jasa Yasa sesuai SOP.

"Kami mengikuti seluruh aturan yang di terapkan oleh pemerintah Kabupaten Malang dalam pengelolaan wisata pantai, termasuk ijin pengelolaan yang sering dipersoalkan dan kami juga mematuhi aturan yang diterapkan oleh KLHK," ucapnya.

Sementara, pihak Perumda Jasa Yasa juga sudah memiliki SOP dalam setiap bentuk pengamanan dan pengelolaan pantai. Bagi pengunjung, pihak Perumda Jasa Yasa mengaku sudah memberikan asuransi.

"Jadi setiap pengunjung yang datang dan membeli tiket, itu secara otomatis kami ikutkan asuransi Jasa Raharja, sehingga kami memberikan jaminan keamanan dan kenyaman bagi pengunjung yang datang ke pantai Balekambang dan pantai Ngliyep," tuturnya.

"Upaya-upaya yang kami lakukan tersebut, kami implementasikan dalam rangka mendukung Pemkab Malang dalam upaya menjadikan sektor pariwisata sebagai produk unggulan Pemkab Malang," tandasnya.(*)