TIMES MALANG, JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional Kesultanan Oman, Oman Air, mengambil langkah simbolis yang menuai perhatian dunia. Maskapai ini menghapus nama Israel dari peta digital di pesawatnya dan menggantinya dengan Negara Palestina, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Langkah tersebut pertama kali dilaporkan oleh media Israel dan dikutip oleh Al Mayadeen serta IRNA, media resmi Iran. Dalam laporan itu disebutkan bahwa tindakan Oman Air merupakan bentuk protes terhadap kekejaman yang dilakukan rezim Israel terhadap warga sipil di Gaza.
“Oman Air telah menghapus nama Israel dari peta di pesawatnya dan menggantinya dengan Palestina,” tulis Al Mayadeen mengutip sumber media Israel.
Oman Air merupakan maskapai nasional yang berdiri sejak 1993 dan berbasis di Bandara Internasional Muscat. Maskapai ini melayani rute internasional ke kawasan Timur Tengah, Asia, dan Eropa, dengan misi mempromosikan Oman sebagai destinasi wisata sekaligus mendukung kegiatan ekonomi dan perdagangan negara tersebut.
Langkah Oman Air ini memperkuat posisi politik luar negeri Oman yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Oman menyerukan agar komunitas internasional menekan Israel untuk menghentikan pelanggaran hukum internasional dan membuka akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Sementara itu, situasi di Gaza terus memburuk. Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan dan kelaparan yang disebabkan oleh blokade Israel.
Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata
Di tengah meningkatnya tekanan global terhadap Israel, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas tengah berlangsung di Mesir. Sumber diplomatik menyebutkan, kedua pihak menunjukkan “kemajuan” dalam dua hari pertama perundingan yang difasilitasi oleh mediator internasional.
Utusan Khusus Amerika Serikat Steve Witkoff dan Jared Kushner dijadwalkan tiba di Mesir pada Rabu (8/10/2025). Mereka akan bergabung dengan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dan Perdana Menteri Qatar, yang juga berperan penting dalam proses mediasi tersebut.
Perang berkepanjangan di Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. Sebagian wilayah di kantong Palestina itu kini menghadapi kelaparan ekstrem, sementara penyelidikan independen PBB menyimpulkan bahwa tindakan Israel dapat dikategorikan sebagai genosida terhadap warga Palestina.
Langkah simbolis Oman Air menjadi salah satu bentuk nyata solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina di tengah krisis kemanusiaan yang terus berlangsung. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |