https://malang.times.co.id/
Berita

TIMES Indonesia Dukung GPA Malioboro Freelance Gelar Aksi Sosial

Minggu, 01 September 2019 - 10:03
TIMES Indonesia Dukung GPA Malioboro Freelance Gelar Aksi Sosial Anggota Gabungan Pecinta Alam (GPA) Malioboro Freelance ketika menggelar kegiatan sosial beberapa waktu lalu. (FOTO: Dok. GPA Malioboro Freelance/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, YOGYAKARTA – Pada tahun 1990-an, nama Gabungan Pecinta Alam (GPA) Malioboro Freelance tak asing di telinga masyarakat Yogyakarta. Terutama dikalangan pecinta alam dan masyarakat seputaran jalur maupun base camp pendakian Gunung berapi yang di Pulau Jawa.

Sejak di bentuk tahun 1995, tercatat ada sekitar 300 orang lebih anggotanya. Belum lagi simpatisan organisasi pecinta alam yang saat itu memiliki tongkrongan di Kawasan Malioboro.

Mereka memiliki tempat berkumpul base di lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta sisi selatan. Tepatnya, di seputaran kediaman (alm) Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi yang tinggal di Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman.

Gabungan-Pecinta-Alam-Malioboro-b.jpg

Anggotanya pun dari berbagai kalangan dan latar belakang. Bahkan, tanpa ada batasan usia. Namun, rata-rata masih usia remaja pada jamannya dan pastilah memiliki latar belakang hoby yang sama. Yakni, mendaki gunung dan kegiatan alam bebas lainnya.

Tak hanya warga Yogyakarta saja, banyak pelajar atau mahasiswa yang saat itu baru menuntut ilmu di kota pelajar ini ikut bergabung didalamnya.

Setiap malam Minggu, dipastikan ada anggota GPA Malioboro Freelance yang stand by dan menginap di Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman. Waktu itu jalan ke Kinahrejo kondisinya belum beraspal. Hanya, kendaraan tertentu yang berani naik sampai desa terakhir jalur pendakian sisi selatan Gunung Merapi ini.

Kondisi ini membuat para pecinta alam harus berjalan kaki dari Taman Wisata Kaliurang dan butuh waktu kurang lebih satu jam untuk sampai kediaman (alm) Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi.

Gabungan-Pecinta-Alam-Malioboro-c.jpg

“Bisa dipastikan setiap malam Minggu atau hari libur, beberapa anggota GPA Malioboro Freelance ada di Kinahrejo bersama sejumlah komunitas lainnya,” kata Ketua GPA GPA Malioboro Freelance, Tatut Suhartadi kepada TIMES Indonesia.

Suhartadi menceritakan, kala itu tujuan mereka ada yang mendaki Gunung Merapi atau sekadar menghabiskan malam. Nongrong di warung atau numpang tidur di rumah penduduk. Menikmati alam desa yang hawanya masih sangat segar, jauh dari polusi asap dan deru mesin kendaraan. Sedangkan sebagian anggota GPA Malioboro Freelance dipastikan ada yang pergi keluar kota. Mendaki gunung ataupun melakukan aktivias pecinta alam lainnya.

Pada jamannya, cukup banyak sekolahan, lembaga ataupun instansi yang meminta pendampingan saat melakukan aktifitas luar ruang atau pendakian pada personil GPA Malioboro Freelance.

Beberapa kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan organisasi sejenis, banyak pula yang menggandeng GPA Malioboro Freelance untuk melakukan kegiatan bersama. Terlebih, setelah akses jalan ke Kinahrejo mulus di lapisi aspal.

Namun, pasca aktivitas seismik mulai akhir September 2010. Disusul erupsi (letusan) Gunung Merapi, Selasa 26 Oktober 2010. Mengakibatkan sedikitnya 353 orang meninggal dunia, termasuk Mbah Maridjan.

Meski jauh dari pemberitaan, bisa dikatakan saat bencana terjadi. Para personil GPA Malioboro Freelance banyak melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusian. Bahkan langsung turun dibarisan terdepan.

Sejak peristiwa itulah, situasi Kawasan Desa Kinahrejo berubah.  Begitu pula kegiatan resmi yang digelar GPA Malioboro Freelance juga mulai berkurang. Meski begitu komunikasi terus terjaga dan sesekali kumpul berkegiatan bersama.

Nah, memasuki usia yang ke -24 serta dalam rangka warming up (pemanasan) menuju pesta perak tahun 2020 mendatang. Pertengahan September mendatang, GPA Malioboro Freelance akan menggelar kegiatan aksi sosial dan berbagai acara lainnya menuju pesta perak 2020. Acara ini didukung penuh oleh media online mainstream berjejaring nomor 1 di Indonesia TIMES Indonesia Divisi Program Andum Sithik Eding yang dikomandani Fajar Rianto.

“GPA Malioboro Freelance akan mengadakan kegiatan di Lor Sambi Recreation Park, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Kegiatan tersebut antara lain penanaman pohon bernilai ekonomis, camping bersama, hiburan, dan koordinasi kegiatan selanjutnya,” kata Ketua Panitia Kegiatan, Johan didampingi Ketua GPA MF Tatut Suhartadi dan Koordinator Acara, Juno.

Tatut Suhartadi mengingatkan, belum semua anggota GPA Malioboro Freelance masuk dalam group medsos. Sebab, sebagian besar mereka telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ada yang karena urusan kerja, pulang kampung, dan lain sebagainya.

Ia berharap, pecinta alam yang pernah bergabung dengan GPA Malioboro Freelance kembali bersatu memberikan kabar dan menggelar kegiatan.

“Kegiatan aksi sosial ini terbuka bagi siapa saja, komunitas atau organisasi pecinta alam lainnya termasuk Mapala juga boleh bergabung. Sebab, tujuan ini untuk berbagi dan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan,” Ketua GPA Malioboro Freelance Tatut Suhartadi kepada TIMES Indonesia. (*)

Pewarta : Fajar Rianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.