TIMES MALANG, MALANG – Masyarakat menaruh harapan besar agar penguatan nilai-nilai Pancasila sudah dibiasakan pada anak-anak sejak dini. Kurikulum Pancasila perlu diterapkan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 

"Masyarakat dan orang tua siswa sangat antusias ketika membahas tentang karakter anak sesuai nilai-nilai Pancasila sejak dini. Pembiasaan nilai-nilai Pancasila ini urgen diberikan dalam Kurikulum PAUD," kata Dr. Tantri Bararoh, anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDI Perjuangan, Kamis (13/2/2025). 

Harapan adanya penguatan Pancasila ini mengemuka, saat kegiatan forum group discussion sinergitas bertema Wawasan Kebangsaan di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, kemarin. 

Menurut Tantri, pendidikan karakter jangan disepelekan, apalagi terabaikan. 

"Kurikulum pendidikan Pancasila itu juga membantuk karakter anak-anak, karena banyak nilai-nilai dalam Lima Sila Pancasila yang sangat baik yang bisa ditanamkan pada mereka sejak usia dini," tandasnya. 

Hanya saja, kurikulum dan pembelajaran Pancasila yang diberikan pada anak-anak PAUD, menurutnya jangan sebatas mengenalkan simbol atau lambang Pancasila, serta hafalan bunyi kelima Sila-nya. 

Lebih dari itu, kata Tantri, nilai-nilai Pancasila harus disampaikan dengan perumpamaan atau mengaitkan langsung dengan alam dan lingkungan sekitar anak. 

"Tentu, mengenalkan Pancasila dengan cara yang disesuaikan belajar ala anak, sambil bermain. Anak dikenalkan lingkungannya, kemudian dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila," jelasnya. 

Tantri lalu mencontohkan, semisal dalam pembelajaran Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurutnya, anak-anak di ajak bermain di luar atau lingkungan terbuka, kemudian mengenali apa yang ada di alam. Setelah itu, ditarik pada penanaman nilai bahwa semua adalah ciptaan Tuhan YME. 

"Belajar Pancasila dengan pengalaman belajar langsung sesuai usia anak PAUD ini sangat urgen. Nilai-nilai luhur Pancasila yang tertanam sebagai penguatan karakter sejak dini, akan lebih kuat dibandingkan ketika anak sudah beranjak dewasa," demikian alumni Program Doktor Ilmu Akuntansi ini. (*)