TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 300 warga dari berbagai wilayah kecamatan di Kota Malang menghadiri kegiatan Serap Aspirasi yang dilaksanakan oleh anggota DPRD dari Fraksi NasDem, Dr. Suyadi, S.Pd., MM. di Perum Sukun Pondok Indah, Bandungrejosari, Sukun.
Dalam sambutannya, Suyadi akrab disapa itu menyampaikan bahwa reses ini adalah ruang penting dalam menyampaikan persoalan masyarakat secara langsung kepada wakil rakyat.
“Serap aspirasi ini bukan sekadar formalitas. Ini tempat kita mendengarkan unek-unek warga. Saya ingin betul-betul hadir sebagai wakil rakyat, dan itu fakta yang harus saya sampaikan,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Aspirasi masyarakat, lanjutnya, tidak berhenti hanya ditampung di lembar kertas, tetapi akan disampaikan dan diolah oleh DPRD untuk menjadi bahan pertimbangan kebijakan pemerintah Kota Malang.
Suyadi menegaskan bahwa semua kebijakan dan anggaran Kota Malang, dipertimbangkan dan atas persetujuan dari DPRD, sehingga reses menjadi jembatan penting antara masyarakat dan pemerintah.
Dalam dialog tanya jawab yang berlangsung, sejumlah isu mengemuka, seperti permasalahan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), penataan lingkungan, pengelolaan sampah, BPJS hingga insentif bagi RT.
“Saya berada di Komisi D. Yang paling ramai kemarin itu soal PPDB. Tapi Alhamdulillah semua anak-anak bisa kita bantu masuk ke sekolah yang diinginkan,” kata Suyadi.
Ia juga menyampaikan bahwa anggaran Kota Malang sebesar Rp2,6 triliun sebenarnya belum cukup untuk menjawab seluruh persoalan warga, terlebih dengan adanya efisiensi anggaran.
Meski begitu, ia optimistis bahwa melalui sinergi antara masyarakat dan pemerintah, pembangunan dapat terus dijaga dan ditingkatkan.
Sementara itu, Suyadi juga menyoroti sejumlah program prioritas Wali Kota Malang, seperti seragam gratis untuk pelajar, 100 event UMKM, 1000 beasiswa, dan Rp50 juta per RT.
“Semua program itu bukan hanya janji politik, tapi harus menjadi komitmen bersama. Dan kami di DPRD akan terus mengawalnya agar masyarakat benar-benar merasakan dampaknya,” tambahnya.
Suyadi juga telah menyalurkan pokok-pokok pikiran (pokir) kepada masyarakat Sukun dalam bentuk fasilitas seperti tenda, sound system, tosa, keranda, tong sampah, leptop dan alat musik banjari, sebagai bagian dari kebutuhan warga dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
“Kami senang hati menerima kritik, masukan, dan jeritan masyarakat. Struktur kami di NasDem yang ada di tingkat kelurahan siap menjadi jembatan antara warga dan pemerintah,” pungkasnya.(*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |