TIMES MALANG, MALANG – Rektor UNIRA Malang, Imron Rosyadi Hamid, punya pandangan tersendiri terkait keberadaan kampus-kampus yang berada di Kabupaten Malang. Menurutnya, banyak kampus swasta yang semestinya juga didorong untuk lebih berkembang dengan dukungan Pemkab Malang.
"Ada 17 kampus swasta di Kabupaten Malang, yang masih banyak berjuang dengan biaya sendiri. Berbeda halnya dengan PTN yang dibiayai negara. Nah, Pemkab Malang harusnya lebih memperhatikan juga kampus-kampus di Kabupaten Malang, jangan malah yang ada di Kota (Malang)," tandas Imron Rosyadi, ditemui di Kampus UNIRA, di Kepanjen Kabupaten Malang, Rabu (17/7/2024).
Padahal, menurutnya jika semua fair (adil), kampus swasta juga sama-sama menjadi penyumbang kecerdasan kehidupan sumberdaya anak bangsa.
Dengan rasio populasi penduduk 2,6 juta lebih, menurutnya di Kabupaten Malang juga membutuhkan keberadaan kampus-kampus lokal yang berkualitas.
Banyaknya kampus swasta yang diminati masyarakat di Kabupaten Malang sendiri, kata Imron, juga menjadi pemicu perputaran ekonomi dan pendapatan masyarakat di wilayah sendiri.
"Kalau semua kampus (yang diperhatikan) dari kota, kan tidak banyak berdampak bagi potensi ekonomi Kabupaten Malang sendiri. Makanya, dengan rasio penduduk yang ada, bagaimana 17 kampus swasta mestinya lebih diperhatikan," terangnya.
Rektor UNIRA, bersama pengurus Yayasan dan Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, usai pelantikan di Kampus UNIRA Malang, Rabu (17/7/2024). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Menurutnya, visinya (Pemkab Malang) harus dibalik, supaya kampus di Kabupaten Malang ini didorong untuk lebih berkembang dan bermutu.
Diberikannya hibah tanah dari Pemkab Malang untuk beberapa kampus PTN dan juga PTS dari Kota Malang, juga menjadi sorotan Rektor UNIRA. Termasuk, pelibatan Pemkab Malang bagi akademisi kampus swasta di Kabupaten Malang yang dianggap kurang, dalam konteks mendukung program pemerintahan.
Imron mencontohkan, keberadaan tim ahli, peneliti, atau konsultan pemerintahan di lingkup Pemkab Malang, dari kampus swasta lokal sangat kecil.
"Banyak tim asli atau penasehat (konsultan) di Pemkab Malang, mengambil akademisi luar. Ya, kayak di Kabupaten Malang sendiri tidak ada akademisi yang mumpuni saja," ketusnya.
Bentuk dukungan Pemkab Malang, lanjut Rektor, juga bisa bisa dengan infrastruktur penunjang di lingkungan sekitar kampus di Kabupaten Malang, agar lebih nyaman dan menyenangkan bagi mahasiswa.
Terpisah, Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili juga memberikan tanggapannya soal hibah tanah Pemkab Malang kepada beberapa kampus PTN/PTS dari luar daerah.
Gus Hamim menyatakan, apa yang menjadi kebijakan Bupati menghibahkan aset tanah Pemkab Malang untuk kampus PTN, dilihatnya dalam perspektif yang positif.
"Saya melihatnya (kebijakan hibah) masih positif, dalam konteks untuk juga mewujudkan kemajuan di Kabupaten Malang. PTN di Kabupaten Malang bukan berarti akan mematikan kampus swasta kecil. Walau NU juga punya beberapa kampus lokal. Semua harus sama-sama tetap berupaya eksis," demikian Gus Hamim. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Banyak Kampus Swasta, Rektor UNIRA: Pemkab Malang Harus Lebih Memperhatikan
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |