TIMES MALANG, MALANG – Harmoni Cafe dan Resto menyelenggarakan acara bertema “Fun Gathering & Special Coffee Experience” khusus untuk teman-teman tuli, pada Sabtu, 14 September 2024. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional.

Meskipun ini adalah pertama kalinya acara gathering digelar, sebelumnya Harmoni Cafe yang berlokasi di Jalan Bromo, Kota Malang ini sudah pernah mengadakan kegiatan “Special Coffee Experience” dalam bentuk workshop bahasa isyarat.

Dengan tema "Cinta Tanpa Kata", Shafa Adhisyah, koordinator acara, menjelaskan bahwa melalui kopi yang diracik oleh para barista, teman-teman tuli bisa menyampaikan rasa cinta mereka. “Tanpa perlu kata-kata, cinta tetap bisa disampaikan,” ujarnya.

Tiga staf tuli di Barista Kopi Cinta, yaitu Alif, Axel, dan Ardhisa, memandu jalannya acara yang sepenuhnya menggunakan bahasa isyarat. Berbagai kegiatan seperti perkenalan es kopi cinta, sesi perkenalan diri, pengenalan komunitas, dan permainan sambung kata dengan bahasa isyarat membuat suasana semakin akrab.

Peserta di acara gathering & experience coffe sedang menikmati coffe terbaru dari kopi cinta cafe harmoni. (Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia)

Acara ini dihadiri oleh 16 peserta dari berbagai komunitas tuli di Malang, termasuk Gergadin Kota, Gergadin Kabupaten, Akar Tuli, dan Komunitas Akar Tuli Universitas Negeri Malang.

Harmoni Cafe juga memperkenalkan menu baru, es kopi cinta, yang diracik langsung oleh teman-teman tuli dan disajikan kepada para peserta, ditemani dengan cookies dan popcorn. Rasa kopi susu yang diolah secara khusus ini memberikan kesan tersendiri bagi para penikmatnya.

Acara ini memang didedikasikan untuk teman-teman tuli, namun ke depannya, acara serupa akan dibuka untuk umum.

Harmoni Cafe dan Resto juga memastikan tempatnya ramah akses, termasuk bagi penyandang disabilitas.serta rencana diadakannya kelas bahasa isyarat untuk masyarakat umum.

Faiz, selaku Team Leader, berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi wadah bagi komunitas tuli di Malang. “Kami berharap kegiatan ini bisa mempererat tali persahabatan, terutama bagi teman-teman tuli yang baru bergabung,” tuturnya. (*)