TIMES MALANG, MALANG – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang menyelenggarakan kegiatan Capacity Building Sumber Daya Manusia (SDM) bertema RKAT, Sosialisasi & Publikasi ZIS Program Z-Qardh sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Meeting Arjuno, kawasan Coban Talun, Kota Batu, dan diikuti pimpinan serta amil pelaksana BAZNAS Kota Malang, bersama para pengurus unit Z-Qardh. Setiap unit Z-Qardh mengirimkan lima perwakilan peserta, dengan total 56 peserta dari 10 unit Z-Qardh yang telah terbentuk.
Ketua BAZNAS Kota Malang, Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban, MA., dalam sambutannya menegaskan pentingnya optimalisasi program Z-Qardh sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menurutnya, Z-Qardh merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Kota Malang yang berorientasi pada penguatan ekonomi umat melalui pengelolaan dana ZIS secara produktif.
“Karena itu, peningkatan kualitas SDM pengelola menjadi kunci agar program Z-Qardh berjalan profesional, berkelanjutan, dan benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujar Kasuwi Saiban.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan amil BAZNAS Kota Malang atas dedikasi mereka, sehingga program Z-Qardh berhasil meraih penghargaan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan Capacity Building diisi dengan pelatihan dan pembekalan yang mencakup strategi penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS, serta penguatan tata kelola program Z-Qardh. Tiga materi utama disampaikan oleh jajaran Wakil Ketua BAZNAS Kota Malang.
Wakil Ketua II BAZNAS Kota Malang, Muhammad Wahid, S.Pd.I., MM., memaparkan materi Orientasi, Prinsip, dan Program BAZNAS yang mengulas visi, misi, serta program-program strategis BAZNAS. Sementara itu, Wakil Ketua IV, Dr. Sutomo, S.Ag., M.Sos., menyampaikan materi Penguatan Kapasitas SDM dalam Optimalisasi ZIS, dengan penekanan pada teamwork dan strategi pengembangan kapasitas amil serta pengurus Z-Qardh.
Adapun materi Tata Kelola Administrasi Keuangan disampaikan oleh Wakil Ketua III, Sulaiman, AP., yang menekankan pentingnya pengelolaan administrasi keuangan secara tertib, transparan, dan akuntabel dalam pengelolaan dana ZIS.
Wakil Ketua IV BAZNAS Kota Malang yang membidangi SDM berharap kegiatan ini mampu membangun tim yang solid dan meningkatkan kualitas pengelolaan Z-Qardh, sehingga manfaat program dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen pengelolaan ZIS, sepanjang tahun 2025 BAZNAS Kota Malang telah menyalurkan dana ZIS sekitar Rp2,5 miliar melalui lima pilar program BAZNAS, termasuk program Z-Qardh.
Salah satu peserta, Elsa, pengurus Z-Qardh Qaryah Sakinah, mengaku kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas pengelola. “Kami mendapatkan penguatan pengetahuan dan motivasi untuk mengelola Z-Qardh secara lebih profesional, transparan, dan amanah. Materi yang disampaikan juga mendorong terbentuknya kerja tim yang solid,” ujarnya.
Melalui kegiatan Capacity Building ini, BAZNAS Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kualitas SDM dan sinergi tim, demi pengelolaan ZIS yang profesional dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
Target Tahun 2026
Dalam Rapat Kerja Pengurus Z-Qardh (ZQ) guna mengesahkan target capaian pembiayaan qardh tahun 2026 sebesar Rp2,5 miliar. Rapat kerja tersebut dilaksanakan di Kota Batu, Malang, dan diikuti oleh sepuluh unit Z-Qardh binaan BAZNAS Kota Malang.
Sepuluh Z-Qardh yang hadir dalam rapat kerja tersebut yakni ZQ Dluhal Islam, ZQ Qoryah Sakinah, ZQ Arrahman, ZQ Al Huda UNMER, ZQ Amanah, ZQ Darul Istiqomah, ZQ BKMM-DMI, ZQ Baitul Makmur, ZQ Insan Cemara, dan ZQ Arridho.
Wakil Ketua II BAZNAS Kota Malang Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Muhammad Wahid, S.Pd.I., MM., menyampaikan bahwa total aset Z-Qardh BAZNAS Kota Malang per November 2025 mencapai Rp816 juta. Pada 2026, aset tersebut ditargetkan meningkat menjadi Rp1,5 miliar.
“Pembiayaan qardh pada 2025 telah mencapai Rp1,1 miliar dan ditargetkan meningkat signifikan menjadi Rp2,5 miliar pada 2026. BAZNAS akan terus menambah aset Z-Qardh hingga unit-unit ini benar-benar mandiri,” ujarnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua III BAZNAS Kota Malang Bidang Keuangan, Sulaiman, AP, menjelaskan bahwa program Z-Qardh dirancang sebagai solusi konkret untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir dan pinjaman online ilegal.
“Z-Qardh kami visikan menjadi Lembaga Keuangan Syariah Mandiri yang dikelola oleh mustahik sendiri. Konsepnya melibatkan penerima manfaat zakat sebagai mitra dalam pengelolaan rintisan lembaga keuangan mikro syariah berbasis dana zakat dan tabungan anggota,” jelasnya.
Ia merinci, aset Z-Qardh saat ini sebesar Rp816 juta terdiri atas dana ZIS sebesar Rp600 juta, tabungan mustahik Rp150 juta, serta infak anggota Rp35 juta. Infak anggota pada 2026 ditargetkan meningkat menjadi Rp60 juta.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Kota Malang Prof. Dr. KH. Kasuwi Saiban, MA mengapresiasi kinerja seluruh pengurus Z-Qardh yang telah berkontribusi besar hingga mengantarkan BAZNAS Kota Malang meraih penghargaan sebagai BAZNAS terbaik bidang permodalan UMKM di Jawa Timur.
“Semoga program Z-Qardh ini menjadi semangat dan kebanggaan bagi para muzaki, khususnya ASN di Kota Malang, untuk terus meningkatkan ZIS-nya dan meraih keberkahan dari Allah SWT,” tutur Kasuwi Saiban.
Sementara itu, Ketua Z-Qardh Qoryah Sakinah, Purwo Sujatmiko, menyampaikan rasa bangga menjadi bagian dari program Z-Qardh BAZNAS Kota Malang sejak Agustus 2022. Hingga kini, unit yang dipimpinnya telah memiliki aset sebesar Rp130 juta.
“Alhamdulillah, seluruh anggota kami tidak lagi mengenal rentenir maupun pinjol karena telah memiliki lembaga keuangan sendiri tanpa jaminan dan tanpa bunga,” ujarnya.
Rapat kerja ini menjadi bagian dari penguatan strategi BAZNAS Kota Malang dalam mendorong zakat produktif berbasis pemberdayaan ekonomi umat melalui sistem keuangan syariah yang berkelanjutan. (*)
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Imadudin Muhammad |