TIMES MALANG, MALANG – Sosok KH Agus Sunyoto dikenal sebagai sejarawan yang dermawan. Semasa hidupnya, dia sering membangun masjid yang kemudian diwakafkan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris LESBUMI NU Kota Malang Fathul H Panatapraja, kepada TIMES Indonesia, Selasa (27/4/2021). Diketahui bahwa KH Agus Sunyoto dinyatakan meninggal dunia pagi tadi karena sakit.
"Beliau orang baik, ilmuwan, dan pejuang," singkatnya.
Fathul memang sebagai santri yang sering dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan KH Agus Sunyoto. Menurutnya, mendiang merupakan sosok pejuang Islam dan NU yang selalu teguh memegang prinsip.
Saya selalu ingat jika sedang menemani beliau dalam satu acara, selalu beliau menyelipkan kisah atau peristiwa sufistik," jelasnya.
Suatu saat, lanjut Fathul, KH Agus Sunyoto pernah memberikan suatu informasi tentang seorang seorang 'kekasih Allah' yang sedang 'laku' nyamar sebagai seorang yang gila di jalan-jalan.
Bahkan, Fathul menjelaskan bahwa dirinya pernah diminta menjadi khatib mendadak di salah satu masjid waqaf milik KH Agus Sunyoto. Dimana, pembacaan khutbah tersebut pada jumatan pertama di masjid yang baru dibangun tersebut.
"Kiai Agus memiliki banyak masjid yang beliau dirikan lalu diwakafkan. Setahu saya ada di Blitar, Nganjuk, Madiun, dan beberapa kabupaten lainnya," ungkap Fathul.
KH Agus Sunyoto merupakan sejarawan dan juga Ketua LESBUMI PBNU. Dia adalah penulis buku Atlas Walisongo yang karyanya begitu fenomenal dan menjadi rujukan masyarakat. Jenazah KH Agus Sunyoto dimakamkan di Kediri, Jawa Timur. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Faizal R Arief |