https://malang.times.co.id/
Berita

Kisah-Kisah Haru Tsunami Aceh 18 Tahun Silam

Senin, 26 Desember 2022 - 11:52
Kisah-Kisah Haru Tsunami Aceh 18 Tahun Silam Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 (FOTO: Pixabay/Wikiimages)

TIMES MALANG, JAKARTA – Hari ini, 18 tahun yang lalu, bangsa ini dilanda bencana dahsyat. Ya, pada 26 Desember 2004, kisah haru menyelimuti bangsa ini saat tsunami Aceh terjadi.

Kala itu gempa bumi 9,1 SR melanda disertai dengan tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah di sepanjang pesisir pantai Aceh. Tsunami tersebut merupakan salah satu dari beberapa bencana alam terburuk yang pernah terjadi di Indonesia, yang menewaskan lebih dari 170.000 orang di Aceh dan sekitarnya.

Banyak orang yang tinggal di pesisir pantai Aceh terkejut dan tidak siap saat tsunami itu datang. Beberapa mencoba untuk melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, tetapi banyak yang tidak sempat mencapai tempat yang aman. Tsunami tersebut menghancurkan rumah-rumah, jembatan, dan bangunan lainnya di sepanjang pesisir pantai. Banyak orang yang hilang atau terluka, dan banyak juga yang meninggal.

Setelah bencana tersebut, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal dan harus pindah ke tempat pengungsian. Banyak juga yang kehilangan keluarga atau teman-teman mereka dalam bencana tersebut. Walaupun demikian, banyak orang di Aceh yang terus berjuang untuk membangun kembali komunitas mereka dan memulihkan kehidupan mereka yang terdampak oleh bencana tersebut.

Tsunami Aceh di Samudra Hindia, juga dikenal sebagai tsunami Hari Boxing. Yakni, bencana alam terburuk dalam sejarah yang tercatat. Tsunami menyerang pantai Aceh, sebuah provinsi yang terletak di ujung utara pulau Sumatra di Indonesia, dengan dampak yang sangat menghancurkan.

Tsunami ini disebabkan oleh gempa bumi daratan dasar yang besar yang terjadi pada 26 Desember 2004, di pantai barat Sumatra. Gempa bumi, yang memiliki magnitudo 9,1, adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat. Ini memicu sejumlah gelombang besar, yang dikenal sebagai tsunami, yang menyebar di seluruh Samudra Hindia.

Tsunami menyerang pantai Aceh dengan kekuatan yang besar, menyebabkan kerusakan luas dan kehilangan nyawa. Banyak desa dan kota di pantai yang hilang sepenuhnya, dengan seluruh lingkungan dan komunitas yang dibawa terbawa oleh gelombang yang kuat. Angka kematian di Aceh sangat tinggi, dengan lebih dari 170.000 orang kehilangan nyawa.

Tsunami juga memiliki dampak yang luas di luar Aceh. Ini menyebabkan kerusakan dan kehilangan nyawa di negara-negara di wilayah tersebut, termasuk India, Sri Lanka, Thailand, dan Maladewa. Secara total, diperkirakan tsunami telah menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara.

Kisah Haru saat Tsunami Aceh

Bencana ini memiliki dampak yang mendalam bagi masyarakat Aceh dan wilayah tersebut, dan proses pemulihan dan pembangunan telah terus berlangsung selama bertahun-tahun. Namun, ketangguhan dan kekuatan masyarakat Aceh telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, dan wilayah tersebut telah membuat kemajuan yang besar dalam membangun kembali dan maju ke depan.

Berikut adalah beberapa kisah haru yang terjadi saat itu:

1). Bertahan Hidup di Pohon

Seorang wanita bernama Asmah diketahui mampu bertahan hidup saat petugas mengevakusi. Dia berpegang pada pohon ketika tsunami menghantam kawasannya. Asmah kehilangan semua keluarganya dalam kejadian tersebut. Tekadnya untuk terus bertahan hidup membawanya berhasil selamat.

2). Terapung di Atas Truk 

Seorang pria bernama Rusli bertahan hidup dengan terapung di atas sebuah truk yang terbawa oleh tsunami. Dia terus bertahan selama berhari-hari hingga akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat. Kisah haru Rusli ini sempat menjadi bahan novel serupa yang disponsori oleh sebuah merek truk. Namun gagal beredar.

3).  Bertahan di Tumpukan Sampah

Seorang wanita bernama Marwiyah bertahan hidup dengan terapung di atas sebuah tumpukan kayu sampah setelah rumahnya hancur dibawa oleh tsunami. Dia terus bertahan selama berhari-hari hingga akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat.

4). Diselamatkan Mesin Traktor Sawah

Pria bernama Abdullah ini bertahan hidup dengan terapung di atas sebuah mesin traktor setelah rumahnya hancur dibawa oleh tsunami. Dia terus bertahan selama berhari-hari hingga akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat. Abdullah mengaku bersyukur karena traktor di sawahnya bisa menyelamatkan nyawanya karena terhempas dahsyatnya air.

Semua kisah haru saat tsunami Aceh ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan hati manusia dalam menghadapi bencana besar. Mereka terus bertahan dan berjuang untuk hidup, meskipun kehilangan semua yang mereka milik.

Tsunami Aceh Jadi Pelajaran Hidup

Setelah terjadi tsunami di Aceh pada tahun 2004, Indonesia melakukan berbagai tindakan untuk menangani dampaknya. Salah satu langkah yang diambil adalah menyiapkan dana bantuan kemanusiaan untuk membantu korban dan masyarakat yang terdampak. 

Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional, termasuk PBB, untuk memperoleh bantuan dana dan tenaga ahli.

Selain itu, pemerintah juga melakukan berbagai tindakan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak, termasuk menyediakan pengungsian sementara bagi warga yang kehilangan rumahnya. 

Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dan perusahaan swasta untuk membantu membangun kembali kota-kota yang terdampak dan meningkatkan sistem aarly warning untuk mencegah terjadinya bencana yang sama di masa mendatang.

Selain itu, pemerintah juga melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, termasuk dengan menyediakan pelatihan dan simulasi bencana bagi warga. Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional untuk memperkuat sistem pearly warning dan membangun sistem evakuasi yang lebih baik untuk mencegah terjadinya korban jiwa yang lebih besar di masa mendatang.

Kisah haru biru saat tsunami Aceh ini pun menjadi kenangan sepanjang masa. Terlebih pada menjelang akhir tahun seperti sekarang ini. (*)

Pewarta : Theofany Aulia (DJ-999)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.