TIMES MALANG, PENAJAM PASER – Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun menjadi saksi dari terobosan inovatif di dunia transportasi Indonesia. Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, pemerintah akan memulai uji coba kendaraan umum otonom pertama di tanah air.
Kendaraan yang dikenal dengan nama Autonomous Rail Transit (ART) ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan. Langkah ini tidak hanya memajukan penerapan teknologi masa depan, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, menyampaikan bahwa persiapan jalur ART sudah memasuki tahap finalisasi. Jalur sepanjang 6,5 kilometer ini mampu mengangkut lebih dari 200 penumpang dalam satu kali perjalanan dan akan berhenti di empat halte strategis yang telah direncanakan, yaitu di Plaza Ceremony, Hotel Nusantara, Bank Indonesia, dan di depan Kemenko 3.
"Kami sedang dalam tahap finalisasi dan diharapkan selesai sesuai rencana," ujar Danis kepada TIMES Indonesia.
Danis menekankan pentingnya uji coba ini sebagai langkah awal untuk memastikan kesiapan operasional ART sebelum digunakan secara resmi pada 17 Agustus mendatang, saat kendaraan ini akan melayani tamu-tamu penting dalam perayaan Hari Kemerdekaan di IKN.
Berbeda dengan moda transportasi tradisional, ART beroperasi mengikuti garis putih putus-putus yang tergambar di jalan. Kendaraan ini sepenuhnya otonom, namun untuk tahap awal, Danis merekomendasikan agar tetap dilengkapi dengan pengemudi untuk mengantisipasi kemungkinan kendala teknis selama masa percobaan.
"Kendaraan ART bisa beroperasi tanpa pengemudi, tapi untuk tahap awal ini, saya sarankan menggunakan pengemudi," tambah Danis.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, menyoroti keunggulan ART, seperti efisiensi biaya dan ramah lingkungan karena tidak memerlukan rel khusus serta menggunakan energi listrik. ART dianggap sebagai prototype kendaraan masa depan yang dirancang untuk beroperasi di IKN, yang diharapkan menjadi contoh kota modern yang berkelanjutan.
"Keunggulan utamanya adalah biaya lebih murah karena tidak menggunakan rel, dan kendaraan ini menggunakan listrik," jelas Raja Juli dengan antusiasme.
Stasiun pengisian daya ART telah dipersiapkan di dekat Bundaran Sumbu Timur, dari mana uji coba akan dilakukan mengikuti rute yang telah dirancang mengelilingi kawasan IKN. Meskipun aspal yang digunakan adalah jenis biasa, kemampuan ART untuk mengikuti garis putih di jalur tersebut menunjukkan kecanggihan teknologi di balik kendaraan ini.
Dengan rencana uji coba yang semakin dekat, ekspektasi tinggi ditempatkan pada proyek ini. Pemerintah berharap keberhasilan uji coba ART akan menjadi langkah awal dalam memperkenalkan teknologi transportasi modern, ramah lingkungan, dan efisien di IKN. Di tengah persiapan yang terus dilakukan, semua mata kini tertuju pada IKN, menantikan bagaimana masa depan transportasi akan dibentuk di tanah Nusantara. (*)
Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah wilayah yang tengah dalam tahap pembangunan ambisius, segera akan menjadi saksi dari sebuah inovasi yang berpotensi mengubah wajah transportasi di Indonesia. Tepat pada Sabtu 10 Agustus 2024, menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, pemerintah akan memulai uji coba kendaraan umum otonom yang pertama di tanah air. Kendaraan otonom ini, yang dikenal dengan nama Autonomous Rail Transit (ART), merupakan hasil kolaborasi apik antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan. Uji coba ini tidak hanya menjadi langkah maju dalam penerapan teknologi masa depan, tetapi juga simbol dari komitmen pemerintah dalam menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, menjelaskan bahwa saat ini persiapan untuk jalur ART sudah memasuki tahap finalisasi. Jalur ini akan membentang sepanjang 6,5 kilometer dan mampu mengangkut lebih dari 200 penumpang dalam satu kali perjalanan. Dalam perjalanannya, ART akan berhenti di empat halte strategis yang telah direncanakan, yaitu di area Plaza Ceremony, Hotel Nusantara, Bank Indonesia, dan di depan Kemenko 3.
"Kita sekarang sedang dalam tahapan finalisasi beserta section lainnya, mudah-mudahan bisa selesai seperti yang sudah kita rencanakan," ujar Danis dalam sebuah pernyataan penuh optimisme kepada TIMES Indonesia.
Dia menekankan pentingnya uji coba ini sebagai langkah untuk memastikan kesiapan operasional kendaraan sebelum digunakan secara resmi pada 17 Agustus mendatang. Pada hari yang bersejarah itu, ART direncanakan untuk melayani tamu-tamu penting yang akan hadir dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan di IKN.
Berbeda dengan moda transportasi tradisional, ART beroperasi dengan cara yang cukup unik mengikuti garis putih putus-putus yang tergambar di jalanan. Kendaraan ini sepenuhnya nirawak, namun untuk implementasi awal, Danis merekomendasikan agar tetap dilengkapi dengan supir guna mengantisipasi kemungkinan kendala teknis selama masa percobaan.
"Kendaraan ART ini bisa menggunakan sopir, bisa juga tidak, tapi saya sarankan untuk awal ini kita menggunakan sopir dulu," tambah Danis, memberikan gambaran tentang bagaimana teknologi ini akan diadopsi secara bertahap.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, menyoroti berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh ART. Selain efisiensi biaya, karena tidak memerlukan rel khusus, ART juga mengandalkan energi listrik yang lebih ramah lingkungan. Hal ini menjadikannya salah satu prototype kendaraan masa depan yang dirancang untuk beroperasi di IKN, sebuah kawasan yang diharapkan menjadi contoh dari kota modern yang berkelanjutan.
"Keunggulannya, pertama, ini jauh lebih murah karena tidak menggunakan rel. Yang kedua, ini tidak menggunakan listrik. Ini merupakan salah satu prototype dari jenis kendaraan yang akan digunakan di IKN ini," jelas Raja Juli dengan nada penuh antusiasme.
Stasiun pengisian daya ART telah dipersiapkan di ujung Sumbu Timur, dekat dengan Bundaran Sumbu Timur. Dari titik tersebut, uji coba akan dilakukan dengan mengikuti rute yang telah dirancang mengelilingi kawasan IKN. Aspal yang digunakan di jalur ini adalah jenis aspal biasa, sama seperti yang digunakan di jalur arteri utama IKN. Namun, yang membuat ART spesial adalah kemampuannya untuk tetap mengikuti garis putih putus-putus di jalur tersebut, sebuah fitur yang mungkin tampak sederhana, namun menunjukkan kecanggihan teknologi di balik kendaraan ini.
Dengan rencana uji coba yang semakin dekat, ekspektasi tinggi ditempatkan pada proyek ini. Pemerintah berharap bahwa keberhasilan uji coba ART akan menjadi langkah awal dalam memperkenalkan teknologi transportasi yang lebih modern, ramah lingkungan, dan efisien di IKN Nusantara. Tak hanya sekadar menjadi alat transportasi, ART diharapkan mampu menjadi simbol perubahan dan inovasi, menandai era baru transportasi publik di Indonesia. Di tengah segala persiapan yang terus dilakukan, seluruh mata kini tertuju pada IKN, menantikan bagaimana masa depan transportasi akan diukir di tanah Nusantara.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inovasi Transportasi di IKN, Menyaksikan Kehadiran Kendaraan Otonom ART
Pewarta | : Ahmad Syahir |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |