TIMES MALANG, SURABAYA – Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Timur (AMSI Jatim) menggelar Seminar Nasional berikut pelantikan pengurus periode 2024-2028.
Kegiatan yang mengusung tema Outlook Ekonomi Indonesia 2025: Hilirisasi dan Digitalisasi Ekonomi di Jawa Timur itu menghadirkan Keynote Speaker, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria.
Wamen Komdigi Nezar Patria secara khusus juga menerima lukisan QR Art dari Ketua AMSI Jatim, Yatimul Ainun didampingi tokoh AMSI Pusat.
Nezar Patria memberikan apresiasi saat menerima lukisan berbasis teknologi coding karya seniman dan inovator Jatim, Doddy Hernanto atau yang lebih dikenal dengan nama Mr D ini.
"Terima kasih. Ini inovatif sekaligus artistik, sesuai dengan kebutuhan di era digital,” ungkap Nezar Patria, Rabu (20/11/2024) kemarin.
Lukisan QR Art memang menggabungkan seni, coding dan teknologi informasi dalam melakukan penjelajahan secara menyeluruh.
QR Art tersebut sekaligus bisa menjadi navigasi informasi maupun jejak digital Wamen Komdigi Nezar Patria melalui proses scanning ponsel.
Mr D sendiri telah membuat banyak karya codeisme QR Art sederet pesohor. Mulai tokoh terkenal dunia hingga presiden. Itulah mengapa, hadiah ini terbilang istimewa dan penuh makna. Seolah segala rekam jejak berada dalam satu genggaman.
Seninam kelahiran Mojokerto ini berhasil membuat penyempurnaan evolusi barcode dan QR Code menjadi lebih trendi dan kekinian dengan QR Art pertama di dunia ini. Tampilan dan fiturnya modern dan penuh estetika menggunakan coding sistem. Inovasi ini lahir setelah mengamati bentuk barcode yang terbatas dan QR Code yang tidak mengindahkan unsur seni di dalamnya.
Tangan dingin Mr D membuahkan hasil. Seniman lukis yang juga merupakan gitaris one finger ini menjadikan QR Art lebih memilih karakter dan ciri khas gambar sehingga sangat cocok untuk branding, promosi dan personal.
QR Art inovasi karya Doddy ’Mr D’ Hernanto bersertifikat HKI tahun 2021 dengan nomor pencatatan : 000296961 QR Art sebagai jejak rekam digital. QR Art Mr Dtidak bisa ditiru oleh siapapun, sehingga karya ini menjadi eksklusif bagi penggunanya, karena QR Art adalah gabungan antara analog dan digital dengan balutan seni kontemporer. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |