https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Ekonomi Kreatif di Kota Kreatif, Pemkot Malang Kuatkan Berbagai Subsektor

Minggu, 12 Desember 2021 - 09:41
Ekonomi Kreatif di Kota Kreatif, Pemkot Malang Kuatkan Berbagai Subsektor Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji saat memberikan tas hasil karya warga Kota Malang kepada pelajar SMK. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Kota Malang yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai kota kreatif tentu perlu melakukan berbagai inovasi dalam menunjang ekonomi kreatif.

Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji mengatakan, penguatan ekonomi kreatif di Kota Malang meski dalam kondisi pandemi Covid-19 harus terus dikuatkan.

Dalam melakukan pemulihan ekonomi, penguatan tersebut dilakukan melalui berbagai hal, yakni pelatihan, pameran hingga penjualan secara online.

Fashion Week

"Akan tetapi, kalau berbunyi ekonomi kreatif, yang harus kreatif adalah pikiran kita. Melalui ibu-ibu PKK, saya selalu mengajak harus selalu mencharge diri kita sendiri harus kreatif, karena dengan itu, bisa membantu minimal ekonomi keluarga," ujar Widayati, Jumat (10/12/2021).

Salah satu hasil yang nampak dari berbagai inovasi yang dilakukan, Kota Malang sendiri telah mendapatkan anugerah anomali yang disokong melalui sektor gender, yakni perempuan kreatif.

Tak hanya itu, salah satunya melalui subsektor fesyen, Kota Malang memberikan wadah para pelaku fesyen, seperti melalui kegiatan Malang Fashion Week hingga roadshow yang dilakukan pada para pelajar untuk mencari bibit muda desainer Kota Malang.

Fashion Week Malang

"Termasuk lomba batik Malangan yang bekerjasama dengan pembuat batik dan desainer. Harapannya kalau produk ini (batik) dipakai oleh para tokoh, Insha Allah akan bisa memantik yang lainnya," ungkapnya.

Ia juga selalu menggaungkan ke setiap tim penggerak PKK dari tingkat kecamatan dan Kelurahan, untuk bisa terus mencintai dan menyebar luaskan produk lokal Kota Malang yang tak kalah menariknya.

"Seperti pada kegiatan roadshow saya membagikan tas asli buatan Kota Malang dengan ciri khasnya, harapannya kita harus bangga memakai produk kita," tegasnya.

Fashion Week Malang a

Setiap tahun, kata Widayati, tentu harus dilakukan penguatan sembari pengembangan inovasi dengan mengikuti zaman. Beberapa kegiatan yang setiap tahun ada, pasti akan terus dilaksanakan.

Terlebih, lomba-lomba pada ajang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan terus berjalan dan bisa saling berkolaborasi untuk menciptakan produk unggulan dan dipasarkan hingga skala internasional.

"Barang kali membuat batik kolaborasi aksesoris. Kita akan melakukan kerjasama dengan tokoh dan berbagai lini yang berpengaruh untuk bisa kita ajak menguatkan produk Kota Malang," katanya.

Fashion Week Malang b

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Muhammad Sailendra, ST., MM menjelaskan bahwa industri kreatif Kota Malang memiliki 17 subsektor seperti aplikasi, gim, film, animasi, fesyen, kuliner, kriya (kerajinan), seni pertunjukan dan lainnya.

"Banyak potensi yang diangkat. Aplikasi dan gim ini luar biasa komunitasnya di Kota Malang. Ada sekitar 200 pelaku usaha industri kreatif yang telah tergabung," bebernya.

Selanjutnya, sektor kuliner, diakui Sailendra, potensinya sangat besar. Apalagi, bisa diketahui produk-produk seperti keripik tempe, keripik buah hingga berbagai makanan khas memiliki kualitas produk yang tak kalah hebat dengan wilayah lain.

"Kita tak hanya fasilitasi terhadap legalitas usaha, tidak hanya pada sertifikasi, tapi kita sudah mulai melangkah ke arah online. Kita ada acara Festival Mbois itu kerja sama dengan Tokopedia. Hal ini untuk mempromosikan produk Kota Malang," tuturnya.

Sementara itu, jenjang ke depan untuk memaksimalkan berbagai sektor ekonomi kreatif yang dimiliki Kota Malang, ada Malang Creative Center (MCC) yang bisa menjadi etalase bagi para pelaku kreatif di segala sektor.

"MCC terbuka untuk seluruh komunitas maupun pelaku usaha kreatif di Kota Malang. Kita sudah sosialisasikan dan komunikasikan juga ke komunitas-komunitas maupun pelaku usaha kreatif untuk memanfaatkan MCC yang Insha Allah selesai (pembangunan) di akhir tahun 2022," jelasnya.

Dinas-Kominfo-Kota-Malang.jpg

Pihaknya telah bertemu oleh perwakilan 17 subsektor untuk menampung apa yang mereka butuhkan. Kata Sailendra, Pemkot Malang tentu siap memberikan sarana dan prasarana yang maksimal melalui MCC nanti.

"Seperti mereka butuh tempat untuk menyelenggarakan event. Contoh misal mereka gerak di bidang fesyen, nanti ada tempat untuk menggelar event maupun pameran di sana (MCC)," ungkapnya.

"Produk kuliner, kerajinan di Kota Malang juga. Nanti bagaimana mementaskan film karya anak Malang, itu kita fasilitasi," imbuhnya.

Dengan itu, pengembangan ekonomi kreatif Kota Malang kedepan dengan adanya MCC, Sailendra berharap bisa dimaksimalkan untuk menampilkan berbagai karya hingga produk untuk bisa menjadi lahan bisnis dan perkenalan yang baik di kancah nasional maupun internasional.

"MCC akan jadi etalase produk ekonomi kreatif Kota Malang. Harapannya ke penjualan produk maupun karya bisa sampai internasional," pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.