TIMES MALANG, MALANG – Kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini menjadi perhatian banyak pihak. Pakar ekonomi Universitas Brawijaya (UB), Nugroho Suryo Bintoro menilai bahwa kondisi ini disebabkan oleh upaya pemerintah dalam memastikan subsidi LPG tersalurkan secara tepat sasaran.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan baru pemerintah yang membatasi distribusi hanya melalui pangkalan resmi bertujuan untuk mengurangi penyalahgunaan LPG bersubsidi.
Menurut Nugroho, kelangkaan ini juga dipicu oleh berkurangnya kuota LPG bersubsidi dibandingkan tahun 2024. Hal ini berdampak pada kepanikan pasar yang menyebabkan pasokan LPG 3 kg semakin sulit didapat oleh masyarakat.
"Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk memastikan bahwa subsidi LPG tersalurkan secara tepat sasaran dikarenakan banyaknya penyalahgunaan yang terjadi. Salah satu langkah yang ditempuh yakni dengan cara menjadikan pangkalan resmi saja yang mendapatkan izin untuk mendistribusikan LPG 3 kg kepada masyarakat," ujar Nugroho.
Ia menambahkan bahwa kondisi kelangkaan ini bersifat sementara dan akan kembali normal seiring berjalannya waktu.
"Dalam jangka pendek, hal ini memang memiliki dampak negatif, tetapi secara berangsur akan kembali normal karena kelangkaan ini hanya akan bersifat sementara," jelasnya.
Meskipun kebijakan baru bertujuan untuk menyalurkan subsidi secara lebih tepat sasaran, Nugroho menyoroti beberapa aspek penting dalam distribusi LPG 3 kg. Ia menekankan bahwa sarana dan prasarana distribusi harus diperhatikan karena saat ini LPG sulit digantikan dengan sumber energi lain.
"Walaupun demikian, masih terdapat poin-poin yang perlu diperhatikan utamanya berkaitan dengan sarana prasarana distribusi mengingat pengganti LPG sulit untuk didapatkan," katanya.
Menurutnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi LPG 3 kg meliputi jumlah pangkalan resmi yang beroperasi, daya jangkau pangkalan resmi terhadap masyarakat yang membutuhkan, kestabilan harga LPG 3 kg
"Sarana prasarana yang penting untuk diperhatikan tersebut meliputi jumlah pangkalan resmi yang beroperasi, daya jangkau pangkalan resmi kepada masyarakat yang membutuhkan, hingga kestabilan harga dari LPG 3 kg tersebut," ungkapnya.
Meskipun kelangkaan LPG 3 kg saat ini membuat masyarakat resah, Nugroho meyakini bahwa kondisi ini akan kembali stabil dalam beberapa waktu ke depan. Ia berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem distribusi agar subsidi LPG benar-benar tepat sasaran tanpa menimbulkan kepanikan di pasaran.
Dengan perbaikan distribusi dan pengawasan yang ketat, diharapkan LPG 3 kg tetap tersedia bagi masyarakat yang berhak dan tidak lagi mengalami kelangkaan di masa mendatang. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |